Riana Sari Arinal: Wastra Lampung Hendaknya Memiliki Daya Tarik bagi Masyarakat

Ketua Dekranasda Lampung Riana Sari Arinal dan Anshori Djausal menjadi pembicara talkshow Kriyanusa 2022. (foto : ist)

Jakarta, Warta9.comKetua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Riana Sari Arinal, mengharapkan agar masyarakat memiliki rasa cinta dan kebanggaan terhadap kain wastra Lampung. Sehingga Wastra Lampung dapat selalu eksis dan memiliki daya tarik bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Riana Sari, saat menjadi pembicara utama dalam talkshow pada pameran Kriyanusa Tahun 2022′ di Hall A Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2022).

Riana Sari mengatakan, selama menjadi Ketua Dekranasda, telah banyak yang dilakukan untuk memajukan wastra Lampung dengan dukungan Pemprov Lampung dan berbagai pihak.

Menurut Riana Sari, berbagai langkah telah dilakukan Pemprov Lampung dalam mendukung UMKM/IKM. Diantaranya, menggali dan melestarikan nilai-nilai budaya untuk pengembangan produk-produk kerajinan.

Melaksanakan pembinaan dan monitoring kepada seluruh IKM atau pengrajin dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk. Membantu akses pemasaran dan promosi dengan mengikut sertakan dalam pameran-pameran tingkat daerah maupun nasional. Memfasilitasi IKM dalam akses pemasaran baik secara offline dan online.

Menurut Riana Sari, Lampung mempunyai banyak wastra antara lain; kain tapis’ sulam usus, Batik Lampung, Maduaro, sulam jelujur, Tenun Inuh. Untuk mendukung dan meningkatkan wastra Lampung tsrsebut, Dekranasda telah banyak melaksanakan kegiatan antara laon; melakukan pembinaan kepada pengrajin wastra. Kursri terhadap pengrajin wastra, kurasi pengrajin wastra, menjalin kerjasama dengan beberapa desainer. Kemudian mengundang desainer untuk mempromosikan kain Tapis, mencipatan selendang bekhak. Membuka lamban batik, meluncurkan buku Wastra Tapis dan lain-lain.

Talkshow yang dimoderatori oleh Soraya Haque ini juga menghadirkan budayawan Lampung Ir. Anshori Djausal.

Anshori menyampaikan, bahwa Lampung memiliki berbagai wastra. Ada dua wastra yang sangat unik. Yang pertama adalah, Kain Kapal, kain yang ditenun dengan motif kapal-kapal yang sangat indah. Yang terbesar adalah yang dipajang di panggung dengan panjang mencapai 3 meter dengan motif kapal yang sangat kaya dan indah, disebut PELEPAI.

Motif kapal Lampung juga diartikan merupakan sebuah lambang perjalanan hidup manusia sejak dari lahir sampai saat menutup mata selama-lamanya. Kapal juga diartikan  sebagai perlambang kehidupan manusia yang senantiasa bergerak dari satu titik ke titik tujuan. Pelepai, Nampan dan Tatibin dipakai dalam berbagai acara adat. Tetapi tidak digunakan sebagai pakaian.

Yang kedua adalah Kain Tapis. Kain berbentuk sarung dengan tenunan kain yang memunculkan berbagai warna kain yang kemudian disulamkan benang emas sebagai benang ketiga dengan motif geometris maupun floral pada bidang kain dengan sangat indah. (W9-jam)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.