Sosialisasi PIP, Made Bagiasa Berharap Piil Pesenggiri Sebagai Landasan Moral dalam Kehidupan Bermasyarakat

Anggota DPRD Provinsi Lampung I Made Bagiasa melaksanakan PIP Buyut Baru Kecamatan Seputih Raman Lamteng. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Drs. I Made Bagiasa, melaksanakan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) di Kampung Buyut Baru Kecamatan Seputih Raman Lampung Tengah, Minggu (14/5/2023).

Made Bagiasa saat membuka sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila mengatakan sebagai orang Lampung kita harus menjadikan piil pesenggiri sebagai landasan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga Provinsi Lampung tetap menjadi daerah yang melestarikan budaya nenek moyang Lampung yang masih selaras dengan nilai-nilai Pancasila. “Piil Pesenggiri merupakan tatanan moral yang merupakan pedoman bersikap dan berperilaku masyarakat adat Lampung dalam segala aktivitas hidupnya,” kata Made Nagiasa.

Dalam diskusi interaktif Made Bagiasa juga Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Lampung mengimbau kepada masyarakat untuk tetap hormat pada catur guru diantaranya catur Wisesa yaitu guru Pemerintah dari tingkat Bupati, Gubernur dan Presiden.

Meskipun dalam proses pembangunan infrastruktur masih belum maksimal tapi masalah jalan khususnya di Seputih Raman terus berproses ke arah perbaikan. “Ini atensi nyata dari Pemerintah Provinsi Lampung sehingga mendapatkan luncuran dana dari pusat sebesar Rp800 Miliar ini berkat perjuangan kolektif masyarakat dan pemerintah daerah Provinsi Lampung ini patut di syukuri.

Sementara itu, narasumber dari Unila Dr. Wayan Mustika menyampaikan sosialisasi Pembinaan Pancasila mengupas lima sila dalam Pancasila untuk dijadikan pedoman dan pegangan hidup dalam bernegara di Indonesia. Karena inti sari dalam Pancasila merupakan warisan luhur budaya Bangsa Indonesia itu sendiri dengan semangat kegotongroyongan dan kekeluargaan.

Sosialisasi PIP yang digelar Made Bagiasa dihadiri perwakilan Kepala Kampung beserta aparatur, Kepala Dusun, Tokoh Agama, Adat, Pemuda, kelompok tani Mekar Sari, Gapoktan, Karang Taruna serta stakeholder dari unsur masyarakat. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.