Tim Paduan Suara Mahasiswa Teknokrat Raih Medali Emas dan Perak Bali International Choir Festival

Tim Paduan Suara Mahasiswa Teknokrat raih medali emas dan perak ajang 8th Bali Internasional Choir Festival. (foto : ist)

Bali, Warta9.com – Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dalam ajang bergengsi 8th Bali International Choir Festival (BICF) 2019, yang berlangsung 24-27 Juli 2019.

Dalam Festival Paduan Suara ini, Universitas Teknokrat mengirimkan mahasiswa/i terbaik yang tergabung dalam tim paduan suara mahasiswa Teknokrat. Setelah bertanding pada Rabu, 24 Juli 2019, Tim Paduan Suara Mahasiswa Teknokrat meraih dua medali emas dan perak.

Pembina Paduan Suara Teknokrat Rischa Kustiyawati, S.Kom, mendampingi Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA, Sabtu (27/7/2019, mengatakan, dua medali yang diraih yaitu, Kategori mix youth memperoleh silver medal (medali perak). Lagu yang di nyanyikan, hope faith life love – all things bright and beautifull. Katogori pop and jazz memperoleh gold medal (medali emas). Lagu yang di nyanyikan: it might as well be spring – how far i’ll go.

Bali International choir festival 2019 yang didirikan oleh Tommyanto Kandisaputra (President of Bandung Choral Society) artistic director of Bali International Choir Festival telah berhasil menyelenggarakan acara BICF tersebut.

Awarding Ceremony dibuka oleh Kapolda Bali Inspektur Jendral Polisi Petrus Reinhard Golose serta dihadiri oleh para pejabat Polda Bali, Kapolresta Denpasar Bali dan pejabat setempat.

Kegiatan BICF ini berlangsung selama 5 hari tepatnya dari tanggal 23 – 27 Juli 2019, berlangsung di Discovery Kartika Plaza Hotel Kute Bali. Festival paduan suara ini di ikuti oleh 105 peserta dari 15 negara di dunia di antaranya Indonesia, Amerika, Korea Selatan, Italia, Malaysia, Singapura, Afrika Selatan, Filiphina, Vietnam, Spanyol, slovenia, Thailand, India, China, Srilanka. Ada 16 juri profesional yang berasal dari 11 Negara didunia, 5 juri asal Indonesia, 3 juri asal Amerika, 1 juri asal Vietnam, 1 juri asal Thailand, 1 juri asal Italia, 2 juri asal Filipina, 1 juri asal Srilanka, 1 juri asal Slovenia, 1 juri asal Malaysia.

Rischa melanjutkan, dalam kompetisi bergengsi ini Universitas Teknokrat mengirimkan 38 mahasiswa/i terbaik yang terbagi dalam 3 fakultas yaitu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK), Fakultas Sastra dan Ilmu Pendidikan (FSIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Mereka dilatih oleh empat pelatih yang telah berkompeten yaitu Naning Widayati, M.Pd., Yusi Indra Adiwijaya, S.S, Tian Hestiarto, SPd, Marsha Katarina Andreas, S.Pd, dan Pianist Antonius Yudha Esma, serta pembina paduan suara Teknokrat Rischa Kustiyawati, S.Kom.

Rischa juga Ketua Kontingen Tim melanjutkan, usaha yang dilakukan mahasiswa untuk mendali ini tidaklah mudah, selama tujuh bulan mereka berlatih untuk mewujudkan hasil yang terbaik. “Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Universitas Teknokrat Indonesia yang sangat mendukung kami sepenuhnya secara moral dan materil, kepada orang tua mahasiswa yang juga mendukung dan memberikan doa restu kepada anak-anak. Serta terimakasih kepada para pelatih yang juga ikut berjuang membantu kami menghasilkan anak-anak yang memiliki mental yang kuat dalam kompetisi internasional ini,” ujar Icha sapaan akrab pembina UKM PSM Teknokrat ini. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.