Umar Ahmad Sampaikan Pidato Kebudayaan “Pulang Ke Masa Depan”

BUPATI Tulang Bawang Barat, Lampung, Umar Ahmad menyampaikan pidato kebudayaan berjudul “Pulang Ke Masa Depan” di Jatiwangi Art Factory (JAF) Majalengka, Jawa Barat, Jum’at (27/12/2019), pukul 16.00 WIB.

Umar Ahmad berorasi di hadapan seniman, politikus, dan penggiat masyarakat desa dari berbagai daerah seperti Bandung, Jogjakarta, Cirebon, dan lain-lain. Acara juga dihadiri kurator seni rupa nasional dari Bandung, Asmudjo Jono Irianto.

Umar Ahmad memaparkan awal mula Tubaba adalah singkatan dari Tulang Bawang Barat, sebuah kabupaten baru di Provinsi Lampung, di ujung selatan Pulau Sumatra. Kemudian ia menjadi sesuatu yang hidup, tumbuh, dan kian menguat di dalam kesadaran kami. Ia tiba-tiba memiliki maknanya sendiri.

Namun bagi masyarakat Tubaba sudah bukan lagi sekadar singkatan dari Tulang Bawang Barat. Ia adalah masa depan-sebuah rumah bagi semua, sebuah lahan subur bagi siapa pun untuk menyemaikan kembali kebajikan sosial dan merekatkan lagi relasi antarmanusia.

Di sana setiap individu akan menemukan kembali kehangatan hubungan dengan orang-orang lain, kemesraan hubungan dengan alam, dan juga menemukan kembali diri sejati.

Karena saat ini dirinya memikul amanah sebagai Kepala Pemerintahan Tubaba. “Saya beruntung diberi kesempatan untuk mengintip seperti apa situasi kampung halaman masa depan kami itu. Perjalanan ke tempat masa depan itu saya manfaatkan untuk sebisa mungkin merekam detail tentang beberapa hal yang saya temui di sana” antara lain:

  • Seperti apa kehidupan sosialnya
  • Bagaimana kualitas tiap-tiap individu di sana
  • Bagaimana kualitas lingkungan hidupnya
  • Bagaimana bangunan-bangunan fisiknya
  • Bagaimana ikatan sosial di antara warga-warganya
  • Bagaimana bakat-bakat ditumbuhkembangkan di sana,
  • Bagaimana tiap-tiap individu mampu berfungsi optimum, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat
  • Bagaimana sistem pendidikan betul-betul berfungsi untuk menyiapkan manusia-manusia Tubaba
  • Dan juga bagaimana kepemimpinan sosial-politik bisa menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi orang banyak.

Kesimpulannya, di dunia masa depan yang di namai Tubaba itu, aspek-aspek material dan immaterial pembangun peradaban berada pada titik kesetimbangan. Di sana, alam dan akal budi manusia saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain.

Itulah titik kesetimbangan di mana pengetahuan dan kehendak manusia benar-benar dicurahkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik-sebuah kehidupan yang ditandai oleh kehangatan di dalam interaksi sosial dan sikap respek kepada alam dan kehidupan, ujarnya.

Sementara Pimpinan Jatiwangi Art Factory, Arief Yudi, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mengundang Umar Ahmad untuk memaparkan konsep kebudayaan karena Bupati Tulang Bawang Barat tersebut dikenal memiliki konsep pembangunan yang khas.

“Pak Umar punya cara tersendiri membangun wilayahnya. Saya melihatnya beliau menghadang masa depan dari sekarang untuk Tubaba,” demikian kata Arief.

Arief menambahkan, melalui kegiatan itu diharapkan akan tumbuh semangat untuk membangkitkan kecintaan kita pada kehidupan yang lebih baik untuk masa yang akan datang.

Selama ini JAF rutin mengundang beberapa tokoh-tokoh seni dan budaya untuk memberikan pemaparan konsep dan gagasan. Kegiatan seperti itu sudah diadakan selama 11 tahun, dan digelar tiap tanggal 27.

JAF adalah sebuah organisasi nirlaba yang fokus terhadap kajian kehidupan lokal lewat kegiatan seni dan budaya, juga industry kreatif seperti festival, pertunjukan seni, pameran seni rupa, musik, video dan film, keramik, residensi seniman, diskusi bulanan, siaran radio dan pendidikan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.