Beli Pulsa dengan Uang Palsu, Pemuda Asal Lamteng Dibekuk Polsek Kedaton

Pengedar uang palsuBandarlampung, Warta9.com – Sebanyak 21 lembar uang palsu (upal) pecahan Rp50 ribu berhasil diamankan aparat Kepolisian Sektor Kedaton. Pegungkapan itu berawal dari tertangkapnya seorang laki-laki pengedar uang palsu saat tengah membelanjakan uangnya di konter pulsa.

Pelaku pengedar uang palsu seorang laki-laki berinisial MA (20), warga Seputih Mataram Lampung Tengah.

Pelaku diringkus petugas saat setelah mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa pelaku membeli pulsa dengan menggunakan uang yang diduga palsu.

Kepala Kepolisian Sektor Kedaton Polresta Bandarlampung Kompol Atang Samsuri, SH, menjelaskan, pelaku terungkap saat pelaku membelanjakan uang palsu pecahan Rp 50 ribu di salah satu konter di wilayah hukum Polsek Kedaton.

“Pemilik Konter yang jadi korban menaruh kecurigaan lalu mengecek uang yang digunakan pelaku, karena uang tersebut tidak sesuai dengan ciri-ciri uang asli kemudian korban melaporkan ke pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Kedaton, kemudian Polsek kedaton langsung menindaklanjutinya, dan langsung mengamankan pelaku berikut barang bukti uang palsu tersebut.

Dari tangan pelaku, kata MA, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa 21 lembar uang palsu pecahan Rp50 ribu, dan 1 Unit Handpone milik pelaku barang bukti lainnya.

Lalu Untuk Didapat Dari mana uang tersebut menurut Pengakuan Pelaku dia membelinya secara online seharga Rp.350 ribu mendapat Rp1.050.000.

Akibat perbuatannya, pelaku tersebut dijerat Pasal 245 KUH Pidana. “Dan pelaku terancam pidana paling lama 15 tahun penjara,” kata Kompol Atang.

Kapolsek Kedaton Juga berpesan kepada masyarakat untuk Selalu Berhati hati dan lebih teliti bila mendapati orang yang hendak membeli atau menggunakan uang terutamya malam hari dan bila mengetahuinya segera laporkan kepada pihak kepolisian terdekat. (W9-ars)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.