Ogan Ilir, Warta9.com – Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kabupaten Ogan Ilir atau yang dikenal dengan Unit Layanan Pengadaan (ULP) terus gencar mengembangkan pelayanan guna mencapai level yang maksimal.
Menurut Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Ogan Ilir, Edy Demang ketika dikonfirmasi di ruang kerjannya, Kamis (02/05) mengatakan, saat ini ULP Kabupaten Ogan Ilir baru mencapai level 15 yang harus ditingkatkan lagi mencapai level maksimal yakni level 17.
Upaya yang dilakukan pihaknya bersama stakeholder yang ada guna pencapaian target diantaranya sosialisasi aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) versi terbaru yaitu SPSE versk 4.3.
Yang didalamnya terdapat beberapa perubahan salah satunya proses pembuatan tender.
Itu artinya aplikasi SPSE di bawah versi 4.3 yang selama ini digunakan untuk melaksanakan tender, dinyatakan tidak diperbolehkan lagi mulai tahun anggaran 2019. Sebab batas penggunaan aplikasi di bawah versi 4.3, hanya sampai 31 Desember 2018.
Kemudian semua pihak harus menguasai IT agar tidak gagap teknologi agar jalannya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya.
Kemudian antara kedua belah pihak baik itu penyedia layanan maupun penerima layanan tidak boleh bertemu atau bertatap muka langsung guna menghindari terjadinya isu yang tidak sedap di masyarakat.
Ketransfaransian dalam bekerja merupakan bagian dari visi yang harus dijaga selamanya.
Hal itu bertujuan guna menghilangkan image negative dimata publik jika selama ini pengadaan itu diatur, dikondisikan dan diarahkan oleh pihaknya sama sekali tidak benar.
Mekanisme dan prosedur yang dilakukan pun sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dengan tahapan demi tahapan yang ada.
Kedepan, Edy Demang berharap kepada semua pihak untuk mendukung program kerja bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Ogan Ilir demi Ogan Ilir yang gemilang. (W9/adi)
