Bupati Tubaba Sampaikan Bela Sungkawa Atas Insiden Sriwijaya Air SJ-182

Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad menyampaikan ucapan belasungkawa kepada korban dan keluarga insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, Sabtu (9/1). Dia juga berharap, para keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini.

“Teriring doa dan duka cita yang mendalam untuk ketiga korban warga Tubaba serta seluruh korban dan keluarga yang ditinggalkan, semoga arwah dari korban jiwa ini diterima dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah,” kata Umar.

Alumni Universitas Lampung ini juga mendoakan para tim gabungan agar selalu diberikan kemudahan dalam mencari korban maupun serpihan pesawat tersebut. Dia berharap, para tim pencarian yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polri, BNPB, BPBD, dan lainnya selalu diberikan keselamatan selama bertugas.

“Doa dan semangat kepada ke seluruh tim penyelamat agar diberi kekuatan, kemudahan dan keselamatan dalam menjalankan tugasnya sehingga seluruh proses evakuasi berjalan dengan lancar,” katanya dengan penuh harap

Dikutif dari Netizen, Pemkab Tubaba akan memfasilitasi ketiga keluarga korban ke posko crisis center di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

“Melalui Dishub kita akan fasilitasi keluarga korban ke posko crisis centre di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta,” kata bupati kepada wartawan.

Pemkab Tubaba telah menyatakan semua data ketiga penumpang asal Tubaba itu telah dilaporkan kepada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

“Atas nama pribadi pun Pemkab Tubaba, kita doakan agar keluarga korban dapat tabah menerima kenyataan yang terjadi. Semua ini sudah kehendak Allah SWT. Atas nama Pemkab Tubaba, kami ikut berbela sungkawa kepada keluarga korban kecelakaan pesawat, semoga diberikan kesabaran dan keikhlasan,” sambungnya.

Berdasar manifest Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182, tiga penumpang yang berkode TKG (Tanjung Karang) diantaranya yakni; Sugiono Effendy 37 tahun (IN099 TKG) kursi nomor 12 dengan nomor tiket 9,77108E+12. Yohannes 27 tahun (IN099 TKG) dengan nomor kursi 13 dan nomor tiket 9,77108E+12, dan Pipit Piyono 25 tahun (IN099 TKG) dengan nomor kursi 14, nomor tiket 9,77108E+12.

Ketiga korban tersebut berasal dari Kabupaten Tubaba yang berasal dari Tiyuh Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih. Diketahui, ketiga warga Tubaba yang menjadi korban dalam peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, pada (9/1/2021) kemarin di Pulau Laki, Kepulauan Seribu tersebut sekitar pukul 14.34 WIB, dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak.

Sementara sumber dari PT Jasa Raharja Cabang Lampung, tengah berkoordinasi dengan PTbJasa Raharja Cabang Kalimantan Barat terkait korban, karena data dari manifest ada yang dari Bandara Tanjung Karang Bandara Radin Inten II.

“PT Jasa Raharja Cabang Lampung masih menunggu konfirmasi domisili ketiga penumpang itu dari Pontianak, dan akan melakukan verifikasi untuk penyampaian santunan kepada ahli waris korban,” singkat Himawan selaku Humas PT Jasa Raharja Cabang Lampung. (Net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.