Heti Friskatati : Amalkan Nilai-nilai Pancasila Agar Tidak Terpecah Belah di Tahun Politik

 

Anggota Fraksi Golkar DPRD Bandarlampung Heti Friskatati melakukan sosialisasi pembinaan IPWK di Perum Gelora Persada Rajabasa Raya. (foto : ist)

Bandarlampung, Warta9.comAnggota Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Heti Friskatati, SE, melaksanakan sosialisasi pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Komplek Perumahan Gelora Persada Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung, Minggu (10/12/2023).

Heti mengatakan, bahwa saat ini kita sudah memasuki tahun politik. Pemilu 2024 dinilai anggota Fraksi Golkar ini akan berlangsung luar biasa, karena akan terjadi pergantian Presiden.

Karena itu, lanjut Heti, dengan acara kegiatan sosialisasi IPWK ini akan memberi pelajaran yang berharga bagi masyarakat dan diharapkan dapat diamalkan di tengah tahun politik.

Oleh karenanya, politisi perempuan Golkar ini mengharapkan kepada masyarakat untuk menjunjung tinggi prinsip keadilan, kejujuran, persatuan dan kegotongroyongan.

Kepada peserta IPWK yang merasa pendukungnya dalam Pileg 2024, Heti menyampaikan agar dilakukan secara baik dan santun. Jangan tercederai dan terpecah belah karena beda pandangan politik. “Ingat, Heti (Hari Esok Tercapai Impian),” ujar anggota Komisi IV DPRD Bandarlampung ini, menerjemahkan makna yang tersirat dalam namanya.

Heti menyampaikan, bahwa acara sosialisasi IPWK ini merupakan agenda DPRD Bandarlampung, bukan kegiatan Partai.

Dalam kegiatan sosialisasi IPWK di komplek Perum Gelora Persada ini, Heti Friskatati menghadirkan dua nara sumber seorang akademisi juga advokat Gindha Ansori Wayka dan jurnalis senior Jamhari.

Nara sumber Gindha Ansori Wayka, mengajak masyarakat agar mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Ansori mengatakan, Pancasila yang lahir 1 Juni 1945, sebagai perekat bangsa. Saat ini kita sudah dipengaruhi oleh budaya individualistik.

Di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu nilai agama dan nilai kemasyarakatan. Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.
Ansori mengatakan, Negara Indonesia yang terdiri ribuan suku dan bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila.

Sementara itu, Nara sumber Jamhari menyoroti pentingnya kita melakukan bela negara. Karena agama pun memerintahkan kita melakukan bela negara dan cinta tanah air. Sebagaimana Rasul Muhammad SAW yang cinta kepada tanah airnya Makkah dan Madinah yang merupakan kota tempat Rasul menetap dan mengembangkan dakwah.

Jamhari pun memberi contoh dalam melakukan bela negara di lingkungan masyarakat seperti, mempelajari dan mengembangkan budaya daerah, mengenalkan budaya lokal kepada negara lain. Sehingga budaya Indonesia tetap lestari.

Memperkenalkan wisata lokal kepada dunia. Menjaga dan melestarikan lingkungan, Toleransi terhadap setiap perbedaan, menghindari konflik, Menolong orang yang sedang kesusahan, berpartisipasi dalam kegiatan pemerintah.

Tentunya lanjut Jamhari, perjuangan orang tua mensekolahkan anaknya, juga merupakan bentuk cinta tanah air karena akan menjadi generasi penerus Bangsa. Jamhari juga menekankan pentingnya toleransi terhadap sesama dalam bermasyarakat. Kemudian di era teknologi informasi, masyarakat perlu bergati-hati dalam menggunakan media sosial. (W9-jm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.