Jumlah Pemudik Terus Bertambah, Pemkab Tubaba Perketat Pengawasan

GELOMBANG mudik yang tiba di Kabupaten Tulangbawang Barat terus bertambah di tengah wabah virus Corona (Covid-19). Berdasarkan data yang dihimpun, hingga Minggu (12/4) mencapai 4.099 orang. Sementara sehari sebelumnya, yakni Sabtu (11/04/2020), jumlah perantau sebanyak 3.971 orang.

Pemkab Tubaba telah mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan melibatkan ketua RT untuk mendata perantau yang pulang kampung.

“Jumlah perantau yang datang terus bertambah, pendatang ini rata-rata dari zona merah, seperti Jakarta, dan pulau jawa,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tulangbawang Barat, Eri Budisantoso, SH.,MH saat dikonfirmasi Warta9.com, Minggu (12/4).

Menurutnya, pemerintah daerah sudah berkali-kali mengimbau warga Tubaba yang merantau ke daerah lain untuk sementara tidak pulang kampung, demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Memang tidak mungkin pemerintah melarang, karena mereka itu akan pulang ke rumahnya sendiri. Ini memang sifatnya imbauan, supaya para perantau itu sementara menahan diri untuk tidak mudik, sampai pandemik Covid-19 ini dianggap aman,” ujarnya.

Namun ia menyadari, saat ini kondisi perekonomian memang tengah tidak menentu, akibat dampak wabah Covid-19. Tidak sedikit para perantau yang berwirausaha mengeluhkan menurunnya penghasilan.

“Alasan ekonomi itu yang menyebabkan banyaknya jumlah perantau yang mudik ke Tubaba. Sekali lagi, kami tidak bisa melarang, tetapi berharap supaya mereka sementara waktu bertahan dan tidak pulang kampung,” ucapnya.

Karena itu, lanjutnya, Pemkab bersama tim gabungan berupaya memperketat pintu masuk ke Tubaba. Pemkab telah menyediakan pos-pos di wilayah perbatasan. Para pendatang yang masuk ke Tubaba akan menjalani pemerikaaan suhu tubuh oleh petugas kesehatan yang ada di posko.

“Sesuai SOP, suspect corona diawali dari batas minimal suhu tubuh. Mereka yang akan dipantau kesehatannya selama 14 hari. Apabila ada keluhan, petugas dari Puskesmas terdekat yang akan mendatangi pasien,” papar pria yang akrab disapa Ebe ini.

Langkah lain, lanjut Ebe, seluruh camat juga telah bergerak untuk berkoordinasi dengan para kepala tiyuh (desa) dan lurah untuk memberikan tugas baru kepada ketua RT atau RW. Tugas ini untuk mendata warga yang datang dari perantauan.

“Warga juga telah dihimbau jika merasa ada gejala klinis seperti demam dan batuk segera direkomendasikan untuk memeriksakan diri di puskesmas,” jelasnya.

Di konfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulangbawang Barat, Majril, menyebut hingga Minggu (12/4) jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Tubaba sebanyak 49 orang. Sedangkan ODP yang telah selesai masa observasi 14 hari dengan kondisi sehat tanpa keluhan sebanyak 19 orang.

“Terapkan pola hidup bersih dan sehat, sering mencuci tangan dengan sabun, dan berolahraga sehingga imun warga menjadi kuat. Semoga Tubaba tetap masuk zona hijau, tanpa terkonfirmasi positif Covid-19,” harap Majril. (W9-jon)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.