Tahun 2024, Pemkab Tubaba Fokus Program Intervensi Stunting

Tubaba, Warta9.com – Sekdakab Tulangbawang Barat, Lampung, Novriwan Jaya mengajak seluruh unsur perangkat daerah untuk fokus terhadap program intervensi stunting lantaran angka prevalensi ditargetkan menurun menjadi 14 persen tahun 2024.

Menurut SSGI 2022 prevalensi stunting Tubaba sebesar 16,4 persen, sementara untuk tahun 2023 data secara resmi belum dirilis. Angka tersebut masih di atas standar yang ditoleransi WHO, yaitu dibawah 20 persen

Bacaan Lainnya

Sedangkan berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2019) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 27,67%, yang turun menjadi 24,4% (Studi Status Gizi Indonesia, 2021).

Novriwan menyebut angka tersebut masih di atas standar yang ditoleransi WHO, yaitu dibawah 20 persen. Oleh karena itu, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Diharapkan penurunan angka stunting di Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Tubaba bisa mendapatkan hasil yang memuaskan,” kata Sekda dalam Rakor tim percepatan penurunan stunting di ruang rapat Bupati, Rabu (27/03/2024).

Pemkab Tubaba juga mengkolaborasikan pengentasan stunting dengan program keluarga nenemo mandiri pangan selama kurang lebih 2 tahun terakhir.

Kedua program tersebut saling berhubungan, khusus untuk pengentasan stunting fokus intervensi dari dana desa yang sudah tersusun dalam APB-Tiyuh. Terlebih intervensi dari dana desa sebesar 10 juta per-tiyuh.

“Seluruh OPD juga diminta untuk berkolaborasi terkait pengentasan stunting, begitupun juga Baznas dan seluruh pihak terkait diharapkan fokus terhadap program stunting, karena ini adalah isu nasional dan ditargetkan secara nasional angka stunting maksimal 14 persen,” tuturnya.

Berdasarkan data, lanjut Sekda, Kabupaten Tubaba lebih baik dari Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Utara, Pesisir Barat terkait 8 aksi konvergensi stunting.

Dalam penilaian kinerja penurunan stunting di Provinsi Lampung Tahun 2022 dilaksanakan pada Bulan Mei 2023 lalu. Kabupaten Tubaba telah meraih prestasi di Tingkat Madya bersama 10 Kabupaten lain. Dimana, madya adalah prestasi tertinggi dalam pencapaian percepatan penurunan stunting. Terlebih meraih peringkat satu dalam inovasi terhadap percepatan penurunan stunting.

Sekda mengucapkan terima kasih kepada seluruh OPD dan camat karena telah menjalankan program-program unggulan dan inovasi-inovasi dengan baik, sehingga mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat terkait dengan pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrim di wilayah Kabupaten Tubaba.

“Saya minta kegiatan Progam Keluarga Nenemo Mandiri pangan dan Kandang, Kolam, Kebun (K3) digabung dan berfokus di 17 tiyuh yang beresiko stunting. Tim Pendamping Keluarga (TPK) harus memiliki basis data by name by address untuk setiap kelompok sasaran yang akurat, valid dan mutakhir terbaru dengan secara periodik melalui kegiatan pemutakhiran, verifikasi dan validasi data yang sudah dikumpulkan dari pendataan keluarga 2022,” pungkasnya. (W9-Nan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.