Kain Kasa Tertinggal di Rahim, Ini Komentar Manajemen RS Asy Syfa

Ferdi Irwanda bersama istri Septina menunjukan kain kasa yang berhasil dikeluarkan dari dalam rahim, yang diduga tertinggal saat operasi caesar. (Foto: ist)

Panaragan, Warta9.com – Manajemen Rumah Sakit Asy Syfa Medika Tulangbawang Barat mengaku belum mendapat laporan terkait dugaan malpraktik yang menimpa korban Septina (25), pasca operasi caesar.

Septina, mengaku bahwa ada kain kasa sepanjang 25 cm berwarna coklat hitam tertinggal di dinding mulut rahim. Akibatnya, selama tiga bulan, nipas tidak berhenti dan berbau disertai perut sering sakit.

Humas RS Asy Syifa, Majril, saat dikonfirmasi belum bisa berkomentar banyak, karena belum ada laporan secara detail.

“Kita belum bisa memastikan kasus ini malpraktik atau bukan, sebelum kita liat rekam medik pasiennya dulu,” ujar Majril yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tubaba ini.

Ia sangat menyayangkan jika hal tersebut benar terjadi. “Kalau memang masalah ini terbukti, tentunya ada tindakan dari pemkab yakni pencabutan izin praktek,” ucapnya.

Sementara itu, Septina didampingi sang suami Ferdi Irwanda, telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Tulangbawang.

Dalam laporannya, Septina mengaku menjadi korban dugaan malpraktik pasca melakukan operasi caesar pada 27 Maret 2019, di Rs Asy Syifa Tubaba.

Kata dia, di dalam perutnya tepatnya di dinding mulut rahim, ditemukan kain kasa sepanjang satu jengkal bewarna coklat kehitam-hitaman dan menebarkan bau tidak sedap.

Keberadaan kain kasa tersebut diketahui setelah dirinya akan melakukan pap smear atau prosedur medis yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada serviks atau leher rahim wanita yang mengarah pada kanker serviks, di Puskesmas Poned Panaragan Jaya.

“Waktu saya mau pap smear, dokter bilang kok ada benda asing menutupi mulut rahim. Spontan saya bengong dan kaget. Kok bisa dan saya bilang saya baru operasi caesar,” ungkap Septina.

Seketika itu kata dia, dr. Rani, selaku dokter yang menanganinya di Poned Panaragan Jaya, langsung melakukan tindakan menarik serta mengeluarkan kain kasa tersebut.

“Waktu kainnya ditarik mau dikeluarin saya menjerit karena tidak tahan sakitnya,” ujarnya.

Selain itu, pasca operasi Caesar, dirinya mengalami nipas yang tidak behenti, sejak operasi hingga ditemukan kain tersebut.

“Selama tiga bulan ini nipas saya tidak berhenti-henti dan bau disertai perut sering sakit,” ucapnya.

Ia mengaku sudah dua kali melakukan pemeriksaan di RS Asy Syifa, namun dalam pemeriksaan tersebut fokus pada luka operasi yang sempat bernanah.

“Waktu saya periksa dua kali, hanya satu kali ketemu dokter yang menangani operasi saya. Dan dia bilang tidak ada masalah, gejala seperti ini dialami semua pasien pasca operasi,” paparnya, menirukan keterangan dokter.

Namun, karena sering demam disertai nipas berkepanjangan dan bau darah tidak sedap, dirinya melakukan pemeriksaan dan bekonsultasi dengan bidan Mareta dan bidan Lilis.

“Waktu saya konsultasi ke bidan Mareta, dia menyarankan saya untuk kuret atau membersihkan kandungan dan rahim. Tapi saya belum melakukannya karena terbentur puasa dan lebaran,” bebernya. (W9-jon)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.