Langka Pasokan, Pemprov Bali Bersiap Produksi Oksigen Mandiri 

Bali, Warta9.com – Tingginya kebutuhan oksigen untuk pasien C-19, membuat sejumlah rumah sakit yang ada di Pulau Dewata mengalami kelangkaan pasokan hingga kosong. Bahkan, minimnya stok yang ada disebabkan karena lambannya pengiriman distributor dari luar Bali.

Masalah itupun ditanggapi serius oleh Gubernur Bali Wayan Koster, yang menyebut dalam waktu dekat Pemprov Bali akan bersiap memproduksi sendiri oksigen cair, untuk mengatasi kebutuhan medis yang terus meningkat di tengah kasus varian C-19.

“Kita akan datangkan generator untuk memproduksi oksigen cair di Bali. Karena kapasitas oksigen cair itu lebih lama ketimbang gas,” ungkap Gubernur Bali, Selasa (27/7/2021).

Koster mengaku, jika saat ini pihaknya telah menyiapkan satu generator untuk pembuatan oksigen. Yang mana per-Agustus 2021 nanti juga akan menerima bantuan generator dari pihak ketiga, untuk memproduksi  oksigen.

“Belajar dari pengalaman di lapangan, kita harus bisa memproduksi sendiri oksigen, sehingga tidak lagi tergantung pada pihak luar,” tandasnya.

Sementara dari data penyisiran  Warta9.com didapatkan, harga satuan untuk satu unit generator itu sebesar Rp 5 miliar, dengan kapasitas hasil produksi mencapai 1 ton per harinya. Oleh karena itu sangat diharapkan produksi oksigen mandiri pemprov Bali ini segera terwujud.

Terpisah Kepala Dinas Provinsi Bali, dr Ketut Sanjaya mengaku mendukung terobasan Pemprov Bali itu, tentunya dalam pembuatan oksigen mandiri. Juga mendorong agar seluruh rumah sakit yang ada di Kabupaten/Kota di Bali, melakukan hal sama, mandiri dalam memproduksi oksigen.

“Kalau perlu setiap rumah sakit harus memiliki mesin generator sendiri untuk bisa memproduksi oksigen,” ujarnya.

“Sehingga kedepannya setiap RS tidak perlu lagi mendatangkan atau membeli oksigen dari perusahaan luar. Kalau bisa beli mesin sendiri kan tak perlu beli oksigen,” imbuhnya.

Jika pengadaan genarator produksi oksigen mandiri itu bisa dilakukan dengan sistem menggunakan anggaran rumah sakit, seperti penyisihan keuntungan atau dana badan layanan umum daerah. (Efendy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.