Miden, Warga Kayu Are OKI Harapkan Bantuan Bedah Rumah

OKI, Warta9.com — Miden (75), salah satu warga di desa Kayu Ara, kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, merupakan salah satu gambaran warga miskin tua renta yang berjuang menafkahi anak, cucu dan istri dengan penghasilan perhari tak menentu.

Saat disambangi awak media, Selasa (9/3/2021) Miden menuturkan, rumah yang ditempatinya sudah berumur kurang lebih 40 tahun, hingga kini dia tidak mampu untuk merenovasi rumanhnya yang sudah mau ambruk.

“Pekerjaan saya serabutan, kadang saya mencari ikan di rawa-rawa, kadang juga jadi buruh tebas di perkebunan sawit,” ungkap pak Miden pada media.

Ditanya awak media latar belakang pak Miden dia menuturkan bahwa dia adalah warga pendatang, bukan pribumi asli desa setempat.

“Saya asli kelahiran Lembak Prabumulih 75 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1946. Di desa kayu Ara ini, hampir 40 tahun saya menetap dan membangun rumah tangga,” ujarnya.

Diketahui pak Miden menikahi Horika (istrinya) yang merupakan gadis desa setempat dan memiliki 3 orang anak. Horika kesehariannya di rumah membuat keripik singkong untuk membantu sang suami dalam bertahan hidup.

“Jangankan untuk merenovasi rumah, buat makan sehari-hari saja susah. Kalau tidak dibantu seperti ini, kami bisa tidak makan pak. Lihatlah kondisi suami saya yang telah lanjut usia, tenaga untuk bekerja sudah nggak ada lagi,” ucap Horika disertai butir air matanya yang  jatuh dan membasahi kerutan pipinya.

Ditanya awak media kepada ibu Horika terkait kondisi kesehatan dia dan suaminya, Kata dia,” saya sudah lama sakit-sakitan dan rutinitas berobat, maklum sudah tua,” ucapnya.

Mengenai berbagai program bantuan pemerintah, pak Miden menjelaskan bahwa selama ini dia hanya menerima BLSM di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan BLT-DD karena kondisi wabah pandemi Covid-19.

Miden sangat berharap adanya uluran tangan dari pemerintah setempat bahkan pusat untuk memperhatikan dan membantu rumah tangga perekonomian mereka. Selain itu pak Miden juga berharap dapat bertemu dengan Bupati, Gubernur dan Presiden RI.

“Pak Bupati, Pak Gubernur, Pak Presiden, lihatlah keadaan anakmu ini. Meski umur saya lebih tua dari Bapak-bapak, namun sebagai warga negara, saya memanggil kalian Bapak. Kalau bukan mengeluh dan meminta tolong kepada kalian sebagai Bapak, kemana lagi saya harus memohon,” ratap Miden dihadapan awak media. (Idr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.