MASYARAKAT Desa Ujung Batu Kecamatan Abung Surakarta Lampung Utara mengaku resah atas sulitnya mendapatkan gas LPG 3kg. Pasalnya, peredaran gas LPG 3kg yang mulai diperketat justru membuat warga merasa kebingungan dan kesulitan dalam menjalankan kegiatan dapur terutama bagi para ibu rumah tangga yang langsung merasakan dampaknya.
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, sulitnya mendapatkan gas LPG 3kg ini mulai dirasakan 2 pekan menjelang Ramadhan hingga saat ini. Tidak satupun gas LPG 3kg yang di temukan di toko-toko yang bertebaran di lingkungan warga sekitar.
“Sudah seminggu gas kosong dimana-mana ngga ada. Jadi susah kalo mau masak harus pake tungku. Ya paling sengsara ini kalo masak buat saur, malem-malem harus keluar masak nya di luar ngga ada gas”. Ujar seorang ibu yang sedang ikut dalam antrian pembelian gas, Jum’at (16/4/2021).
Pada setiap sepekan agen gas LPG di lingkungan desa akan di datangi dua kali yaitu pada setiap hari selasa dan hari Jum’at. Bahkan sebelum mobil penyuplai datang ke lokasi, terlihat antrian warga yang telah berbaris rapi dengan membawa tabung gas LPG 3kg untuk di tukarkan.
Meskipun harus mengantri panjang dengan keadaan tersengat sinar matahari, warga tetap mengantri demi mendapatkan 1 tabung gas.
Kendala lain yang di rasakan warga saat membeli gas LPG 3kg juga dalam hal transaksi yang diperketat dengan harusnya menyertakan fotokopi KTP atau Kartu keluarga saat melakukan transaksi pembelian tabung gas LPG 3kg.
“Ya sebenarnya tujuannya untuk menertibkan, supaya semua kebagian. Jadi satu keluarga itu hanya mendapatkan kesempatan 1 tabung gas. Nggak ada yang dobel-dobel bawa dua, kan kasian yang ngantri banyak”. Ujar pemilik toko.
Menurutnya, penertiban ini sangat diperlukan agar tidak terjadi adanya kecurangan. Karena setiap mobil penyuplai datang pun slalu masih banyak warga yang tidak kebagian dan pulang dengan tangan kosong.
Penulis
Dede Nuri Hidayati
Mahasiswa IAIN Metro
