Pesisir Barat Produksi 18.625 Ton Damar Mata Kucing Pertahun

Pesibar, Warta9.com – Didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Pesisir Barat mampu produksi 18.625 ton Damar mata Kucing dalam setahun.

Kepala Dinas Pertanian Pesisir Barat Unzir melalui Kepala Bidang Perkebunan Yunirizal Efendi mengatakan Damar Mata Kucing memiliki potensi yang sangat tinggi sebagai sumber perekonomian utama masyarakat setempat di samping sebagai nelayan.

“Luas areal damar mata kucing yang ada di Pesisir Barat yaitu 17,875 hektare, yang terbentang dari Kecamatan Bengkunat hingga Lemong,” jelas Yunirizal saat di konfirmasi, Kamis, (09/12/2021).

Yunirizal mengatakan Damar Mata Kucing menjadi komoditas unggulan Lampung khususnya Pesisir Barat dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HKBK).

“Pasar jual utama masyarakat Pesisir Barat biasanya ke Bandung dan Jakarta, baru setelah itu para pengusaha mengekspor getah damar mata kucing ke luar negeri seperti ke singapura dan negara lain nya,” jelas Yunirizal.

Getah damar mata kucing banyak digunakan untuk bahan emulsi (campuran) pewarna, cat, tinta, aromatik untuk makanan, bahkan juga untuk kosmetik dan lain sebagainya.

“Terdapat beberapa keunggulan damar mata kucing dibandingkan dengan komoditi lainnya seperti masa panen bisa dilakukan minimal 30 sampai dengan 40 hari untuk mendapatkan kualitas yang unggul, namun getah damar bisa juga dipanen 1 minggu apabila masyarakat membutuhkan dana untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, sedangkan komoditas lain nya seperti kopi hanya bisa di panen 1, bahkan 2 kali dalam setahun” jelasnya.

Yunirizal mengatakan saat ini kisaran harga damar mata kucing menyentuh di Rp.25rb/kg, sehingga ia berharap kedepan produksi getah damar mata kucing di Pesisir Barat bisa meningkat seiring dengan telah di daftarkannya getah damar mata kucing ke Dirjen HKI sebagai komoditas unggulan Negeri Para Sai Batin dan Ulama.

“Karena budidaya damar mata kucing ini punya dua manfaat sekaligus yaitu pelestarian hutan sekaligus sebagai sumber ekonomi masyarakat setempat, sehingga bukan hanya sekedar menjaga kelestarian hutan tetapi masyarakat bisa memanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari,” tandasnya. (Eva)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.