Tergelincir, Satu Unit Ekskavator Tenggelam Di Kanal 4 Kampung Bumi Dipasena

Rawajitu Timur, Warta9.com – Alat berat ekskavator merk Kobelco tergelincir dan tenggelam di Kanal 4, Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Sabtu (15/10/2022) sekitar pukul 10.00 Wib.

Kepastian itu dijelaskan Kepala Kampung Bumi Dipasena Agung, Agustiono. Menurutnya, ekskavator yang dirental masyarakat Kampung Bumi Dipasena Agung tersebut selama ini digunakan untuk rehab tambak.

Bacaan Lainnya

Ekskavator akan kembali ke Palembang karena kontrak kerja telah selesai. Saat melintas di kanal blok 4, ponton besi yang ditumpangi miring hingga menyebabkan ekskavator ikut tergelincir dan akhirnya terjatuh ke kanal.

“Peristiwa ekskavator itu mungkin karena permukaan ponton licin, saat ponton miring, menyebabkan Ekskavator jatuh ke kanal,” ucap Agustiono.

Diuraikan dia, secara kebetulan waktu peristiwa terjadi, ada beberapa warga yang sedang melakukan kegiatan gotong-royong memperbaiki jembatan di RW 4 Echo. Mereka melihat ada ekskavator yang jatuh dari ponton, warga berinisiatif menggunakan speed boat mendekati ponton.

“Mereka membuka paksa pintu kabin ekskavator, menyelamatkan operator serta melarikan korban ke Puskesmas terdekat,” ungkap dia.

Hal senada disampaikan pegawai Puskesmas Rawajitu Timur, Mardiono, tadi pagi ada korban tenggelam bernama Yoroko Pakpahan (26) info yang kami terima. Korban adalah operator ekskavator yang bekerja di Kampung Bumi Dipasena Agung. Kami langsung melakukan tindakan medis.

“Korban selamat. Tetapi karena masih ada sesak napas, kami sarankan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut, ” jelas Mardiono.

Disisi lain, Kepala Devisi Alat Berat Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung, Arizal menyebutkan, bila medan kerja ekskavator di Dipasena itu berupa rawa-rawa dan perairan. Sehingga resiko kecelakaan kerja cukup tinggi, karenanya Standard Operating Procedure (SOP) keselamatan kerja harus dipatuhi, yang berpengalaman kerja di atas ponton.

“Dan yang tak kalah penting untuk diperhatikan pontonnya harus ponton yang dirancang khusus untuk kerja Eksavator, sebabnya Eksavator tidak kerja di daratan,” sebut Arizal.

Lanjut ia, seharusnya operator yang berpengalaman bekerja di air dan rawa. Juga pontonnya harus khusus untuk kerja ekskavator bukan malah untuk muat barang. Terlebih tidak boleh bocor.

“Sebab, kalau ekskavator tenggelam di air maupun di lumpur, susah untuk mengevakuasi dan karena mahal biayanya pengangkatannya,” paparnya. (W9-Wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.