Astaga! Program SPALD-T MCK Wonomerto Lampura Tak Tepat Sasaran

Kotabumi, Warta9.com – Program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) berupa Mandi Cuci Kakus (MCK) yang diperuntukkan bagi masyarakat Desa Wonomerto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, diduga tidak tepat sasaran.

Berdasarkan pantauan dilapangan, Kamis (22/9/2022) sekitar pukul 13.30 Wib, ditemukan adanya rumah baru dibangun dan belum dihuni mendapatkan bantuan tersebut.

Bacaan Lainnya

Salah seorang warga dusun Wonokitri ll, Rumiati membenarkan jika rumah itu baru dibangun dan belum dihuni pemiliknya. Tetapi kejanggalan muncul ketika rumah tersebut mendapat bantuan SPALD-T berupa MCK.

“Aneh. Rumah baru dibangun dan belum selesai dapet bantuan MCK. Padahal belum dihuni. Kenapa gak memberi warga lain saja yang lebih membutuhkan,” ujarnya.

Sementara, Rustanto warga penerima Program SPALD-T berupa MCK menyampaikan, dirinya terpaksa melanjutkan pembangunan bersama rekannya lantaran pekerja berhenti tanpa alasan.

“Baru tiga pekerja pembangunan MCK ini. Sudab berhenti tanpa alasan yang jelas. Akhirnya saya dibantu kawan melanjutkan pengerjaan. Padahal si pekerja pasti dibayar, pengerjaan tidak dilanjutkan,” cetus Rustanto.

Dijelaskan, Program SPALD-T berupa MCK seakan tidak ada tim khusus yang melakukan pemantauan atau pengawasan. Sehingga pengerjaan tidak bisa diselesaikan dengan baik.

Belum diketahui pagu anggaran pada realisasi program ini. Menurut pengakuan warga, mereka diberikan material berupa bata 1000 keping, batu untuk pondasi, semen lima sak, kayu kasau satu ikat dan hasbes enam lembar.

“Seharusnya kami dikasih tahu berapa anggarannya. Kami penerima bantuan itu. Disini kami hanya dikasih material dan beri pekerja. Namun malah berhenti,” bebernya.

Sisi lain, Kades Wonomerto Waskito mengatakan, desanya mendapatkan bantuan SPLD-T berupa MCK untuk 50 rumah dengan anggaran sebesar Rp. 430 juta. Per-unit MCK itu menelan anggaran sekitar Rp. 8,5 juta.

Ketika ditanya mengenai adanya rumah baru dibangun dan belum dihuni bisa mendapatkan bantuan, Waskito menjawab sah-sah saja. Itu yang mengajukan dari tingkat dusun dan RT setelahnya didata.

Namun Waskito tak mengetahui luas ukuran MCK tersebut. “Nanti saya coba koordinasi sama KSM nya,” pungkasnya. (Rozi/Alam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.