Bungkusan Plastik Diduga Bom Ditemukan Di Halaman Kampus PGSD Universitas Negeri Semarang Tegal

Tegal, Warta9.com – Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi memberi apresiasi kepada pihak Kepolisian yang secara tanggap dan cepat melakukan pengamanan bungkusan dalam kantong plastik yang berwarna putih, yang diduga sebuah bom.

“Saya apresiasi pihak kepolisian yang tanggap dan cepat, koordinasi dengan Jihandak Provinsi. Ini adalah pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dengan Kepolisian dan Forkompimda, untuk hal-hal seperti ini,” ungkap Jumadi usai memonitor langsung pelaksaanaan penanganan bungkusan yang diduga bom di Halaman Kampus PGSD Universitas Negeri Semarang Jl. Pendidikan Kelurahan Kemandungkan Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal, Belakang Rita Supermall Tegal, Selasa (03/03/2020).

Terkait CCTV yang tidak berfungsi karena rusak terkena petir, Jumadi yang menyebut kejadian dugaan adanya bom di Kota Tegal baru pertama kali, mempertimbangkan agar dipasang CCTV di Kota Tegal di beberapa titik yang bertujuan untuk control semua kegiatan warga.

Kapolresta Tegal AKBP Siti Rodhijah mengatakan temuan adanya barang yang diduga bom akan dilakukan lidik terlebih dahulu. “Kita lidik dulu yag jelas ini baru dugaan bom, setelah kta panggil tim jihandak dan gegana tidak ditemukan. Dugaan semantara kita, ini bukan bom,” ungkap Siti Rondhijah.

Kapolresta Tegal menyebut barang bukti dibawa ke Polresta Tegal untuk dilakukan lidik. Mengenai kemungkinan adanya perbuatan yang dikategorikan teror, Kapolresta mengatakan akan menunggu setelah dilakukan penyelidikan.

“Lha itu, ini maksudnya apa. Apakah orang ini sengaja, tidak sengaja ataukah apa kita lidik. Barang bukti kita bawa nanti kita lidik,” jelas Rondhi.

Ditanya awak media mengenai adanya CCTV, Kapolresta menyebut bahwa CCTV di Unnes sedang mengalami kerusakan akibat disambar petir. “CCTV disini rusak kena petir, mungkin ini yang agak menyulitkan,” tutur Kapolres.

Demikian juga keterangan saksi mata, yakni Satpam Unnes Wibowo (52) juga akan dilakukan penyelidikan.

Wibowo mengatakan menerima laporan dari seorang cleaning service bernama Faisal Haris yang membawa kantong plastik yang isinya belum diketahui. Tetapi Wibowo memprediksi barang tersebut milik orang proyek, karena di Unnes kemarin baru saja ada proyek.

“Pengertian saya itu barang proyek, kemudian saya taruh di meja saya, namun kemudian di panggil oleh dosen, yang menanyakan itu apa? Saya jawab, jajanan owh. Tapi katanya jangan-jangan itu bom. Akhirnya karena merasa barang nemu akhirnya saya bawa lagi ketempatnya,” tutur Wibowo yang menyebut menemukan barang tersebut sekitar pukul 08.30 WIB.

Wibowo menyebut setelah dibuka di tempatnya, Wibowo yang penasaran kemudian membuka bungkusan dan melihat ada jarum jam di dalam bungkusan. Akhirnya, Wibowo berinisiatif melaporkan ke pihak kepolisian yang tidak berapa lama akhirnya datang dengan sigap dan tanggap mengamankan barang yang diduga bom tersebut. (W9-sho)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.