Hadapi El Nino, Produksi Padi di Mesuji Diklaim Aman Terkendali

Mesuji, Warta9.com – Fenomena pemanasan suhu muka laut diatas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah yang dikenal dengan El Nino menyebabkan menurunnya curah hujan di wilayah Indonesia. Hal ini tentu memicu terjadinya kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum, kondisi saat ini juga berdampak pada sub sektor tanaman pangan khususnya padi pada masa vegetative yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan padi bahkan bisa sampai gagal panen (puso).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pariman mengatakan bahwa musim tanam padi kedua yaitu musim gadu di Kabupaten Mesuji sudah dilakukan percepatan tanam sebagai upaya antisipasi dampak El Nino dan dimulai pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2023.

Bacaan Lainnya

Total luas tanam 30.088 ha dari total luas lahan seluas 30.611 ha, sampai dengan 31 Agustus sudah di panen seluas 18.797 ha dan yang akan panen di bulan September seluas 10.379 ha. Diprediksi lahan seluas 164 ha di enam desa keseluruhannya berada di Kecamatan Rawa Jitu Utara (Desa Panggung Rejo, Desa Sidang Makmur, Desa Way Puji, Desa Sidang Iso Mukti dan Desa Sidang Sido Rahayu serta Desa Sidang Muara Jaya) terancam gagal panen akibat kekeringan dan air yang tersedia sudah payau dan tidak memungkinkan lagi di manfaatkan untuk mengairi tanaman padi tersebut.

“Produksi gabah yang dihasilkan pada musim tanam ke dua sebanyak 170.518 Ton GKP bila di konversi menjadi beras sebanyak 107.420 ton beras,” ujar Pariman

Pariman menambahkan, bahwa produksi beras di Kabupaten Mesuji di rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat di Kabupaten Mesuji, hal ini karena kebutuhan beras penduduk di Kabupaten Mesuji sebanyak 20.299 ton beras per tahun dengan asumsi 87.24 kg/kapita/tahun di kalikan dengan 232.685 jiwa sedangkan Produksi 107.420 ton beras di kurangi dengan 20.299 ton beras per tahun maka akan terjadi surplus 87.121 ton beras

Perlu diketahui, petani di Kabupaten Mesuji telah melaksanakan dua kali tanam dan dua kali panen yaitu musim rendang dan musim gadu sehingga di mungkinkan Surplus Beras di Kabupaten Mesuji adalah setidaknya 194.541 ton beras dalam satu tahun .

Dalam beberapa kesempatan, Penjabat Bupati Mesuji Drs. Sulpakar, MM menyampaikan, pemerintah daerah akan melakukan persiapan untuk menghadapi dampak el Nino, setelah melaksanakan rapat bersama forkopimda dan seluruh jajaran Pemkab Mesuji beberapa waktu lalu.

“Kami segera membentuk tim untuk menanggulangi dampak el Nino di Kabupaten Mesuji. Kekeringan di beberapa wilayah di Kabupaten Mesuji telah terjadi dan tentunya ini akan berpengaruh terhadap kebutuhan air bersih di masyarakat, kita akan segera melakukan pendistribusian air bersih untuk membantu dan meringankan beban masyarakat yang kesulitan air bersih,” kata sulpakar

Dia berharap semua sektor bergerak bersama untuk menanggulangi masalah ini baik pihak pemerintah maupun swasta dengan memberikan peran aktif di masyarakat, karena pada saat inilah masyarakat membutuhkan pertolongan dan bantuan.

“Kehadiran kita di tengah tengah masyarakat sangat di butuhkan dan di harapkan karena masyarakat bener bener membutuhkan bantuan kita,” tutup Sulpakar. (W9-San)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.