Kotabumi, Warta9.com – Insan pendidik di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) untuk memahami perkembangan zaman. Khususnya ilmu tekhnologi, sehingga dapat memanfaatkannya dalam mendukung program pendidikan. Khususnya dewan guru dan para kepala sekolah disana, sebab dengan mengenal apalagi bisa memanfaatkannya dapat berguna kedepanya.
Seperti media sosial (daring), seperti You Tube, Facebook dan lainnya. Itu dapat dimanfaatkan sebagai media, dalam memberikan informasi tentang sekolah. Mulai dari perkembangan, apa saja yang dikerjakan sampai kepada masalah bantuan operasional sekolah (BOS).
Yang sering menjadi momok para kepala sekolah, dari oknum wartawan sampai kepada LSM. Karena sering didatangi, tatkala ada realisasi. Dengan mencari – cari kesalahan.
“Kita bisa gunakan daring, seperti website, channel You Tube, Facebook untuk menggambarkan tentang perkembangan sekolah. Jadi nanti, disitu dapat dilakukan oleh siswa atau orang tua wali. Tidak perlu guru, bahkan kepala sekolah,” kata Ketua Dewan Kehormatan PWI Lampung, Iskandar Zulkarnain atau akrab disapa IKZ, sekaligus Ahli Pers Dewan Pers saat menjadi pemateri dalam Workshop Pendidikan PWI Lampura yang digelar di Aula Islamic Center Kotabumi, Senin, (4/9/2023).
Menurut Pemimpin Perusahaan SKU Lampung Post itu dengan demikian dapat menangkal segala hal yang selama ini menjadi momok. Khususnya para kepala sekolah, karena setiap kali ada realisasi dana bos seperti dikejar – kejar oleh oknum wartawan dan LSM.
Berdasarkan data pengguna internet di Indonesia itu, ada 210 juta jiwa tahun 2022. Dengan pengguna dikelompok usia rentang 13 tahun – 18 tahun sebesar 99,16%, kelompok 19 tahun – 35 tahun (98,64%) dan 35 tahun – 54 tahun (87,30%).
“Sehingga itu, merupakan sarana terbaik dalam menyampaikan informasi. Khususnya dunia pendidikan atau sekolah, sehingga mereka yang membutuhkannya dapat membaca atau melihat secara daring,” terangnya sekaligus menjawab pertanyaan para guru disana seringnya didatangi oknum saat ada realisasi dana bos disana.
Selain itu, pihaknya berharap kegiatan itu dapat terus dilanjutkan. Khususnya materi tentang aplikasi penggunaan daring, dalam mendukung program pendidikan di kabupaten berjuluk Ragem Tunas Lampung (Ratula) itu.
“Kita berharap program ini dilanjutkan, sebab apa? Dunia pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan pemerintah. Melainkan juga insan pers, sehingga perlu bagi kita semua mendukungnya,” tambahnya.
Sekdakab Lampura, Lekok menambahkan pemerintah daerah sangat mengapresiasi kegiatan work shop pendidikan dilaksanakan disana. Sebab, selain menambah wawasan juga memberikan pengetahuan tentang dunia jurnalis.
Apa lagi Profesi jurnalis memiliki peran sentral dalam mengangkat dan mendukung program pemerintah. Sehingga berharap kepada mereka mengikutinya dapat diaplikasikan dalam tugad keseharian disana.
“Kami berharap seluruh peserta dapat mengikuti dengan baik. Kami mengapresiasi kegiatan ini, semoga dunia pendidikan kita dapat lebih baik lagi kedepannya,” pungkasnya. (*)