Internalisasi Penguatan Pendidikan Karakter di Tengah Wabah Covid-19

Jambi, Warta9.com Penguatan pendidikan karakter yang lazim menjadi sorotan guna membangun karakter peserta didik, bukan semata tanggung jawab sekolah. Melainkan tanggung jawab trisentra pendidikan, yaitu orang tua, sekolah, dan masyarakat.

Di tengah penyebaran wabah Covid-19 ini, ketiga peranan tersebut harus dapat menginternalisasikan nilai-nilai karakter peserta didik dengan bahu-membahu, bersinergi, bergandengan tangan, berkolaborasi, dan bekerja sama agar karakter anak dapat terbangun dengan baik.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Helmi, Selasa (27/10), siswa tingkat SD dan SLTP di Kabupaten Sarolangun, Jambi belajar dengan cara daring atau jarak jauh.

Selain itu, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar juga menggunakan sistem luar jaringan. Karakter di sekolah sepertinya tidak mungkin dilaksanakan selama masa pandemi. Terlebih lagi sistem pembelajaran yang beralih menggunakan daring atau dalam jaringan

Dia juga telah menginstruksikan para tenaga pengajar guru, agar pendidikan karakter tetap diberikan selama belajar jarak jauh atau dalam jaringan.

Tak hanya tenaga pendidik dan guru yang ada, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat juga mengimbau, agar orang tua juga memberikan pendidikan karakter ketika di rumah.

“Yang menjadi perhatian kita tentunya pendidikan karakter anak selama daring. Kita harapkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam pendidikan karakter tersebut,” harap Kadis.

Helmi juga mengatakan, fokus untuk saat ini adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan selama di rumah dan bukan menambah beban psikologis anak. Maka perlu adanya kolaborasi antara sekolah dan orang tua untuk menciptakan keberhasilan dalam mendidik anak.

“Bukan itu saja, diharapkan juga kolaborasi antara guru dan orang tua,Jadi bagaimana nanti membuat suasana belajar bisa menyenangkan agar anak-anak tidak bosan,” sampai Helmi.

Tekait pembelajaran melalui daring saat ini. Helmi mengharapkan para guru, kepala sekolah dan juga tenaga pendidikan untuk tetap optimis dalam memberikan layanan pendidikan terbaik. Sehingga para siswa dapat menikmati proses belajar mengajar dengan baik.

“Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, kami harap para guru tetap optimis. Sehingga proses belajar di rumah mampu membuat anak-anak bahagia dan mampu menjalaninya,” terang Kadis. (W9-Dh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.