Karakter Gempa Donggala dan Lombok Berbeda, Pemukiman Pinggir Pantai Diterjang Tsunami

Sulawesi Tengah, Warta9.com – Gempa bumi dan tsunami dengan kekuatan 7,4 SR, di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) berbeda dengan gempa bumi di Lombok NTB.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, karakter gempa yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, berbeda dengan yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Gempa di Lombok, kata Dwikorita, dipicu oleh kenaikan patahan Flores. Sementara di Donggala, gempa terjadi akibat pergeseran patahan atau sesar Palu-Koro.

Di Donggala, pusat gempa berada di Kota Donggala, sehingga membuat warga lebih merasakan goyangan akibat gempa.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Donggala juga memicu tsunami 1,5 meter di Palu, Sulawesi Tengah. Pemukiman warga di daerah pantai diterjang tsunami, sehingga mengakibatkan korban bangunan dan jiwa cukup banyak. Seperti di Pantai Talise Palu, sejumlah pengunjung pantai menjadi korban gelombang tsunami.

“Selama ini tidak ada gempa mencapai magnitudo 7,4 di daerah itu. Kondisi itu justru menyebabkan adanya pengumpulan energi yang bisa memicu gempa lebih besar seperti yang telah terjadi hari ini,” katanya seperti dilansir Antara, Jumat malam (28/9/2018).

22 Gempa Susulan

Dari hasil monitoring BMKG hingga pukul 20.00 WIB, terjadi 22 gempa bumi susulan yang tercatat dengan magnitudo terbesar M 6,3 dan terkecil M 2,9.

“Kami meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi gempa atau tsunami susulan dari sumber yang tidak jelas. BMKG akan terus memonitor perkembangan gempa bumi susulan dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media,” katanya. (W9-jam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.