Bali, Warta9.com – Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, I Gede KS ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik Tipikor Satreskrim Polres Klungkung, karena terlibat dugaan korupsi dana desa sebesar Rp 480 juta.
Ternyata raibnya uang APBDes Tusan tahun 2021 itu dipakai I Gede KS untuk bermain judi online slot. Atas perbuatannya ia disangkakan Pasal 2, 3 dan 9 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang Tindak Pidana Korupsi, ancaman penjara maksimal 20 tahun.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi Satreskrim Polres Klungkung Iptu I Dewa Nyoman Alit Purnawibawa Minggu (29/10) membenarkan hal tersebut. Dikatakan polisi baru bisa menetapkan tersangka setelah menerima hasil audit resmi dari inspektorat Klungkung yang dijadikan alat bukti.
“Baru menetapkan satu tersangka atas nama I Gede KS yang merupakan kaur keuangan desa Tusan, pada pertengahan September lalu,” bebernya.
Dari hasil pemeriksaan, I Gede KS diketahui menarik uang pada rekening kas desa di Bank BPD Cabang Klungkung dengan surat kuasa dari Perbekel (Kades) tapi jumlah uang yang ditarik melebihi dari perencanaan.
“Dana desa itu ditarik beberapa kali untuk depo judi slot hingga habis Rp 480 juta. Namun Rp 80 juta sudah dikembalikan dan kerugian Rp 402 juta,” ucapnya.
Selama proses pemeriksaan berkas juga diperiksa sejumlah saksi. Saat ini penyidik belum melakukan penahanan terhadap I Gede KS, karena dianggap kooperatif dan tidak ada kecurigaan akan kabur atau menghilangkan barang bukti.
“Yang bersangkutan belum ditahan, dan memang dia tidak membeli barang seperti kendaraan atau tanah dari uang itu. Karena pengakuannya hanya untuk judi online,” tandasnya.
Penyidik saat ini tengah melakukan pemberkasan agar tersangka dan barang bukti bisa segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Klungkung. (pn)
