Pasar Kembali Rapi Setelah PKL Ditertibkan

OKU, Warta9.com – Para pedagang kaki lima (PKL) yang masih membandel menggelar lapak dagangan di pinggir jalan, ditertibkan oleh tim gabungan dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Kasat Pol PP OKU, Agus Salim, Senin (2/9), menjelaskan, penertiban yang dimulai sejak pukul 05.00 WIB itu dilakukan di dua titik, yaitu Pasar Atas dan Pasar Baru Baturaja.

Adapun jumlah personil yang dilibatkan ungkap Agus Salim adalah sebanyak 110 orang dari Sat Pol PP OKU, kelurahan 10 orang dan Dishub OKU 50 orang.

“Tim kita bagi menjadi dua regu, yaitu sebagian ke Pasar Atas dan sebagian lagi ke Pasar Baru Baturaja,” ungkapnya.

Penertiban itu sendiri lanjut Kasat, dilakukan mengingat masih banyak PKL di dua pasar tradisional tersebut yang ‘nakal’, karena kembali nekat menggelar dagangan di badan jalan.

“Padahal kita sudah sering melakukan penertiban, namun mereka kembali lagi berjualan di lokasi yang kita larang,” sesal Kasat.

Menurut Kasat, ulah bandel PKL itu sendiri jika dibiarkan dikuatirkan dapat mempengaruhi penilaian tim adipura. Padahal Kabupaten OKU dibawah kepemimpinan H Kuryana Azis-Johan Anuar menargetkan tahun depan Bumi Sebimbing Sekundang kembali meraih Piala Adipura untuk ketiga kalinya.

“Kita himbau agar PKL patuh terhadap aturan. Jangan berjualan di sembarangan tempat, karena itu bisa mengganggu kenyamanan masyarakat berbelanja. Jika mereka terus membandel seperti ini, maka kami tidak akan segan menyita barang dagangan mereka,” tandasnya.

Sementara Pardi (41), salah seorang pedagang ayam di Pasar Atas Baturaja mengaku, terpaksa kembali berjualan di badan jalan, karena kalau masuk ke los yang sudah disiapkan pemda pasti sepi pembeli.

“Sebenarnya dari masyarakatnya juga yang kurang kesadarannya dalam mendukung program pemerintah. Kita sih mau saja berjualan di los yang sudah disiapkan instansi terkait, namun pembelinya sepi. Akhirnya kita pun nekat melanggar aturan,” katanya.

Pardi berharap, instansi terkait dapat mencarikan solusi terbaik guna mengatasi masalah klasik ini, sehingga semua pihak tidak ada yang merasa dirugikan.

“Percuma saja kalau cuma Satpol PP yang tegas menegakan aturan, namun disisi lain instansi terkait terkesan membiarkan saja kalau ada PKL yang enggan berjualan di los yang disediakan. Coba kalau semua taat aturan, maka mau tidak mau pembeli pasti akan berbelanja di lokasi yang sudah disiapkan,” tandasnya. (W9-dody)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.