Pasokan BBM Terhambat, Petambak Dipasena Merugi

Rawajitu Timur, Warta9.com – Petambak Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabuparen Tulang Bawang, Lampung, dalam sepekan ini mengeluhkan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar. Hal ini karena petembak sangat butuh Solar untuk mengidupkan mesin dan Genset, Kincir harus berputar, air tambak perlu diganti. Meurut mereka jika Genset tidak hidup udang-udang petambak mati semua.

“Jika makanan kami masih bisa tahan, akan tetapi kalau udang telat dikincir dua jam saja sudah kehabisan oksigen. Udang dipastikan mati, sisi lain lampu penerangan sudah tiga malam hanya sampai pukul 21.00 WIB, satu RT secara kolektif untuk menghemat BBM,” jelas Suryadi salah satu petambak di Kampung Bumi Dipasena Mulya, Minggu (09/12/2018).

Keluhan serupa juga dikatakan Midarminto petambak Bumi Dipasena Agung menceritakan tetangganya terpaksa panen dini, karena udangnya mati akibat genset kehabisan solar dari pukul 03.00 WIB dini hari. Udangnya belum layak panen, masih kecil-kecil, tapi tidak bisa diteruskan karena tidak ada BBM untuk menghidupkan mesin.

“Sehingga merugi, harga udang saat ini cendrung terus turun. Sementara harga pakan udang justru naik, rasanya sedih sekali, hampir sepuluh tahun kami budidaya secara mandiri. Semua kami usahakan sendiri, tak ada air bersih, tak ada PLN, kanal-kanal, pintu-pintu air kami perbaiki secara swadaya. Masa urusan BBM saja kami seperti dipersulit, harusnya pemerintah membantu, ini jeritan hati kami,” terang Midar.

Selain itu, Wakil Ketua Perhimpunan Petambak dan Pengusaha Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung) Towilon mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari beberapa Suplayer BBM, kata mereka ada razia dari pihak Kepolisian, beberapa mobil pengangkut BBM tersebut sempat di tahan di Polsek Rawajitu akhirnya para Suplay BBM menghentikan aktivitasnya memasok BBM ke Dipasena, mereka istirahat tidak berani narik.

“Mengenai permasalan ini, pada hari Jumat (07/12) kami ke Polsek Rawajitu Selatan ketemu Kapolsek, kami mempertanyakan soal langkanya solar, menurut Kapolsek langkah yang mereka lakukan menindaklanjuti arahan dalam sambutan Bupati Tulang Bawang Winarti saat kunjungan kerja di Rawajitu Timur berapa hari lalu,” aebut Towilon cerita Kapolsek.

Dengan begitu lanjut dia, adanya peristiwa kelangkaan BBM Solar dibuat bingung, sebab petambak tidak tau apa isi arahan Bupati yang mana pihaknya tidak hadir dalam acara kunjungan tersebut. Menurut petambak bupati bikin susah rakyatnya, kayaknya tidak mungkin. Mereka meminta Camat Rawajitu Timur untuk menyampaikan persoalan ini kepada Bupati, para petambak berharap segera ada solusi.

“Untuk jumlah petambak di Dipasena ini kurang lebih 7200 KK, estimasi kebutuhan solar perhari 15 sampai dengan 20 liter/hari, kalau kita ambil rata-rata yang budidaya 30% saja. Karena ada yang sudah panen, ada yang masih tahap persiapan tebar dan lain lain perlu stok minimal 30 ribu sampai dengan 40 ribu liter/ hari,” katanya.

“Terjadinya kelangkaan pasokan solar ke Dipasena, akan mempengaruhi juga suplay ke petambak Wachyuni Mandira dan Nelayan di Dente Teladas dan Sibur, karena pasokannya dari Dermaga pasar Rawajitu Selatan,” tegas dia. (W9-Wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.