Sempat Terhenti, Pleno KPU Pesisir Barat Kembali Dilanjutkan

Krui, Warta9.com – Kendati sempat terhenti, akhirnya Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) 2020 kembali dilanjutkan. Pleno yang berlansung di GSG Selalau Selasa (15/12/2020) itu, sempat terhenti akibat massa yang menggelar aksi menolak rapat pleno memaksa masuk ruangan rapat.

Namun aksi massa tersebut berhasil dihalau pihak keamana yang sudah bersiaga di lokasi sekira pukul 13.45. Namun tak lama berselang massa kembali memanas dan mulai melempar botol ke arah barikade kepolisian.

Terpaksa pihak keamanan menembakan gas air mata memecah barisan massa guna memukul mundur massa yang anarkis. Massa pun kocar-kacir mencari tempat berlindung.

Di lokasi kejadian, Kapolres Lampung Barat AKBP Rahmat Tri Haryadi mengimbau massa untuk menyampaikan aspirasi dengan damai, tanpa melakukan tindakan anarkis.

“Silakan bapak-bapak kembali berorasi sesuai dengan aspirasinya masing-masing. Tolong jangan merusak fasilitas negara. Ingat, di sini TNI-Polri menjaga bapak-bapak dan jalanya proses pleno (KPU),” kata kapolres.

Kepolisian yang dibekali dengan helm dan tameng bersiaga mengantisipasi kerusuhan yang lebih besar. Kapolres kembali mengingatkan massa untuk menyampaikan aksi dengan damai.

Di tengah situasi kepungan massa, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pesibar tetap melanjutkan proses penghitungan rekapitulasi suara pilkada.

Diberitakan sebelumnya, massa sudah menggeruduk KPU saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) tahun 2020.

Massa yang menggeruduk pelaksanaan pleno di GSG Selalaw, Kecamatan Pesisir Tengah itu, hampir melakukan tindakan anarkis.

Massa berusaha mendobrak masuk GSG Selalaw yang mendapat pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Namun aksi massa pecah hingga bersikap anarkis. (W9-Eva)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.