Usai Digauli Lima Kali dan Diputus, Siswi SMP ini Depresi Berat

Denpasar, Warta9.com – Diputus sang pacar, siswi kelas III SMP berinisial PKP (14) tiba-tiba depresi dengan teriak-teriak di rumahnya. Ironisnya pacarnya yang bernama I Kadek Agus Suarnata Putra alias Dek Kaduk tega memutuskan hubungan dengan korban setelah merenggut keperawanan dan menggauli korban hingga lima kali.

Akibatnya, pemuda 22 tahun asal Banjar Peliatan, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini, disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar secara tertutup, Selasa kemarin (11/6).

Sementara tim penasihat hukum terdakwa, Benny Hariyono dkk, ditemui Rabu (12/6) membeberkan bagaimana kliennya bisa diperkarakan.

Berawal dari terdakwa yang berstatus sebagai mahasiswa semester 7 jurusan tehnik di salah satu Universitas swasta di Denpasar tersebut berkenalan dengan korban melalui akun Instagram (IG) pada 25 November 2018 lalu.

Dari perkenalan itu, mereka kemudian tukar nomor kontak, yang hari itu juga Agus mengajak PKP pacaran dan oleh korban diterima.

Esok malamnya PKP menghubungi Agus, mengeluhkan orangtua terutama ayahnya yang sangat galak. Dia pun meminta si Agus agar segera menikahinya.

Yang oleh Agus dijanjikan 3 tahun lagi setelah tamat SMA. Namun besok siangnya, PKP datang ke rumah Agus untuk yang kedua kalinya. Saat itulah Agus langsung mengajak PKP berhubungan badan.

Entah karena lugu atau bagaimana,PKP pun bersedia menyerahkan mahkota wanitanya. Bahkan, hari-hari seterusnya mereka kembali mengulangi perbuatan itu hingga lima kali.

Di akhir, usai menyetubuhi PKP dengan teganya Agus tiba-tiba minta putus dengan alasan PKP tak seperti mantan kekasihnya.

Setelahnya kontak PKP pun diblokir. Hal ini membuat PKP yang saat itu harus mengikuti ujian pemantapan di sekolahnya mengalami depresi berat. Hingga tak sekolah selama 10 hari. Di rumahnya dia selalu meriakan nama Agus. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.