Kakek Bejat, Cabuli dan Bekap Cucu Dalam Gudang Rongsokan

Jembrana, Warta9.com – Belum juga usai mentimun dimasukkan ke organ vital, masyarakat Gumi Mekepung kembali digegerkan dengan kasus pencabulan anak dibawah umur.

Kali ini giliran Mawar (bukan nama sebenarnya (13) yang menjadi korban dugaan pencabulan oleh kakeknya sendiri.

Informasi yang dihimpun kasus dugaan pencabulan ini terjadi di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, dilakukan oleh MW (57) kakek Mawar dari ibunya salah satu rumah warga yang berlokasi di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk sekitar tiga hari lalu.

Sumber dilapangan mengatakan, MW yang asal Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo ini, menjadi pemulung dan mengajak Mawar yang masih duduk di kelas 6 SD ke rumah seorang warga di Banjar Pasar, Desa Yehembang yang telah dikontrak untuk dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang rongsokan.

Cucunya itu diajak ke rumah kosong tersebut dengan alasan diajak membantu mengumpulkan rongsokan. Sampainya di rumah itu, MW mengajak Mawar masuk kamar lalu ditelanjangi kemudian dicabuli berulang kali.

Puas melampiaskan nafsunya MW lalu menyekap cucunya di dalam kamar dan ditinggal mencari rongsokan.

“Karena takut cucunya itu naik ke loteng dan bisa keluar. Kemudian pulang ke rumah,” bisik sumber dari Desa Yehembang, Rabu (12/6).

Setelah berhasil kabur dan sampai dirumah Mawar lalu melaporkan kejadian yang dialami kepada orang tuanya yang tinggal di Banjar Wali, Desa Yehembang. Mendapat laporan dari putrinya, orang tua mawar langsung naik pitam dan geram selanjutnya melapor ke Polsek Mendoyo.

Kanit Reskrim Polsek Mendoyo Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara, dikonfirmasi seizin Kapolsek Mendoyo membenarkan adanya laporan terkait kasus tersebut.

“Untuk penanganannya kita arahkan ke unit PPA Polres Jembrana,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita terpisah dikonfirmasi, mengaku masih ada di luar kota dan masih akan mengecek dahulu apakah ada laporan masuk atau tidak. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.