Angelina Sondakh rela menggali parit demi bertemu anaknya

Angelina Sondakh

Banyak cerita memilukan dari Angelina Sondakh saat berada dibalik jeruji besi selama 10 tahun, usai terjerat kasus korupsi wisma atlet tahun 2012, silam. Angelina Sondakh yang semula seorang Puteri Indonesia yang disanjung dan dipuji banyak orang, seakan lenyap seketika.

Bahkan tidak sedikit warganet yang marah dan mengecam Angelina Sondakh, namun wanita yang akrab disapa Angie ini terilah ikhlas menerima semua itu.

Kendati demikian, wanita kelahiran Australi ini meminta agar sang anak tidak ikut dihukum karena dirinya.

Sebelumnya, Angelina Sondakh dan presenter Rosi Silalahi berbincang dalam program acara ROSI di KompasTV. Pada kesempatan itu, Rosi mengaku sangat marah dan membenci Angelina Sondakh.

“Angie, saya termasuk orang yang marah padamu. Marah dan bisa langsung merasa benci banget,” kata Rosi dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Senin (4/4/2022).

Namun pernyataan Rosi ini tidak membuat Angelina Sondakh berkecil hati. Bahkan Anggie mengaku bahwa amarah dan kebencian yang ia terima tak berasal dari Rosi saja, namun nyaris seluruh masyarakat.

“Yang pertama saya memaklumi kemarahan bukan dari Mbak Rosi saja. Banyak yang marah kepada saya, banyak yang benci, ilfeel. Di situ, di penjara itulah saya menyadari bahwa itu (korupsi) it’s my fault,” kata wanita yang lahir 44 tahun silam ini.

Lebih lanjut, Angelina Sondakh menceritakan kalau selama di dalam penjara, ia ikut melakukan pekerjaan berat seperti menggali parit dan membersihkan tempat sampah. Bukan tanpa alasan, hal ini ia lakukan demi bertemu dengan sang anak, Keanu.

“Jadi aku harus mencari jalan agar aku bisa ketemu Keanu. Keanu itu kan pulangnya sekolah jam tiga (sore). Kunjungan terakhir ditutup jam tiga. Keanu nyampe ke lapas jam empat. Jadi tidak boleh lagi diizinkan untuk masuk,” imbuhnya seraya mengusap air mata.

Angelina Sondakh mengatakan bahwa ia harus berjuang demi bisa melihat anaknya,

“Akhirnya aku fight. Karena aku bilang, kalian boleh hukum saya, tapi jangan hukum anak saya,” kata Angie.

Usai pergantian menteri, wanita kelahiran Australia itu sedikit bisa bernapas lega, Bunda. Ia bisa bertemu dengan sang anak karena waktu kunjungan anak dibuka hingga pukul 16.30.

Keputusan Angie untuk melakukan pekerjaan ini juga didasari karena sang anak pernah terlibat masalah, Angie pernah mendapatkan kabar kalau sang anak pernah memukul temannya. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.