Dirut RSUD Ogan Ilir Terkesan “Alergi” Wartawan

Ogan Ilir, Warta9.com – Direktur Utama (Dirut) RSUD Kabupaten Ogan Ilir Tanjung Senai terkesan smenghindar dari awak media seolah-olah “Alergi” wartawan.

Acap kali awak media yang ingin mengkonfirmasi terkait informasi RSUD selalu ditolak dengan berbagai alasan.

Padahal niat seorang jurnalis dalam hal pemberitaan memang diperlukan konfirmasi kepada pihak yang berkompeten agar pemberitaannya berimbang dan akurat.

Namun, hal itu sepertinya belum dipahami oleh Direktur RSUD Ogan Ilir, dr. Roreta.

Setiap kali ini ada awak media yang bertugas di Ogan Ilir yang hendak melakukan kegiatan jurnalistik di RSUD Ogan Ilir selalu ditolak oleh yang bersangkutan dengan berbagai alasan.

Seperti halnya yang dialami oleh wartawan warta9.com dan juga salah satu jurnalis Televisi Nasional, J.

Menurut penuturan J, tiap kali dirinya melakukan konfirmasi ke Direktur RSUD Ogan Ilir, dr.R selalu saja tidak ada waktu bahkan secara blak-blakan menolak dengan alasan sibuk dan sebagainya.

Hal itu, lanjut J, bukan cuma sekali ini saja dialaminya tetapi sudah sering kali dan berkali_kali.

Terakhir, Rabu (10/06) J kembali menghubungi dr.R untuk mengkonfirmasi pemberitaan tentang RSUD yang dipimpinnya baik itu tenaga honorer yang telah diberhentikan belum lama ini termasuk penanganan covid-19.

“Nak konfirmasi apo? Masalah covid dok, jawab J via telephone, dak galak aku polagi masalah covid lain kali be, pening aku kalo masalah itu, (Mau konfimasi apa, masalah Covid, jawab J via telphone, Saya tidak mau apalagi masalah Covid, lain kali saja, pusing saya kalau masalah itu,-red),” ungkap dr.R seraya menutup telephone.

Hal senada juga diungkapkan oleh awak media lainnya, Juanda, dan F, yang mengalami perlakuan yang sama ketika akan melakukan peliputan di RSUD Ogan Ilir yang selalu tidak bisa karena alasan selalu sibuk dan tidak ada waktu.

Tidak hanya direktur R yang demikian tetapi juga dilakukan oleh oknum bidang Yanmed, M.

Menyikapi hal itu, Ketua PWI Ogan Ilir, Yasandi, menyayangkan adanya ulah dan prilaku oknum direktur R mapun M yang dinilai tidak memberikan contoh yang baik.

Apalagi mengingat keduanya merupakan pejabat yang cukup berpengaruh bagi kemajuan perputaran roda pembangunan yang ada di Ogan Ilir.

Terutama di masa Pandemi saat ini hendaknya lebih leluasa memberikan ruang gerak yang seluas-luasnya kepada jurnalis dalam melakukan publikasi pemberitaan agar masyarakat luas bisa mengetahui secara jelas tentang perkembangan Covid yang tengah mewabah jangan sampai terjadi pemberitaan yang simpang siur.

“Jangan sampai pemberitaan sudah mengudara ujung-ujungnya awak media yang disalahkan. Sementara narasumber yang berkompeten sendiri enggan dan tidak mau memberikan keterangan yang lebih akurat.ⁿ

“Jangan sekali-kali Alergi sama teman -teman wartawan karena perlu diketahui melalui rekan media la, informasi bisa disajikan ditengah masyarakat. Jadikan mitra dalam membangun daerah,” tutur Yasandi serius.

Kedepan, diminta kepada semua pihak kiranya sama-sama membantu awak media dalam melakukan tugas jurnalistik nya demi memberikan informasi yang baik kepada masyarakat. (W9/adi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.