Eksekusi Lahan Ricuh, Ratusan Warga Blokade Akses Jalan Banjar 

Gianyar, Warta9.com – Ratusan warga Banjar Selasih, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Gianyar, Rabu (20/11) kemarin, melakukan penutupan akses jalan. Aksi ini dilakukan warga untuk menghadang alat berat yang akan melakukan eksekusi lahan seluas seratus hektare lebih di areal banjar tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun, puluhan warga yang sudah terbawa emosi, berbekal bambu runcing lalu masuk menggeruduk dua alat berat berupa excavator yang terparkir di areal wantilan Pura Pucak Sari. Sedangkan beberapa warga lainnya yang berada di sebelah barat pura melakukan blokade menutup akses jalan.

Aksi warga tersebut menggunakan susunan bambu runcing dan batang pohon kelapa. Dimana warga juga menuliskan aksi penolakan, seperti, ‘Petani tidak butuh alat berat,’. ‘Petani butuh rabuk bukan buldoser’.  ‘Menolak investor melakukan aktifitas didaerah kami’ ‘Bangun Bali Jaga Petani’ dan ‘Jalan untuk Masyarakat Bukan untuk Investor’.

Waka Polsek Payangan, Iptu Made Murgama seizin Kapolsek Payangan Kamis (21/11) menjelaskan, pihaknya hanya mengingatkan kepada warga agar menjaga keamanan. Sebab bila sampai terjadi pada perbuatan anarkis, maka menjadi ranah hukum bagi pelakunya.

“Kami hanya tekankan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan. Solusinya untuk bertemu dulu dengan pihak investor, lakukan rapat. Entah dimana yang penting ada kesepakatan tertulis, baru sosialisasi dan bisa melakukan aktivitas. Yang penting tidak anarkis,” ucapnya.

Sementara itu koordinator Serikat Petani Selasih Wayan Kariasa menyatakan lahan tersebut memang milik Puri Payangan. Sejak tahun kerajaan terdahulu lahan tersebut telah diberikan kepada warga setempat untuk dimanfaatkan sebagai berkebun secara turun temurun hingga kini.

“Namun, pada tahun 1997 silam tersiar kabar, bahwa tanah seluas 144 hektare itu sudah dijual oleh pihak puri. Rencanannya akan dibangun lapangan golf,” bebernya.

Lebih lanjut, dari seratus hektare lebih, sekitar 50 persen ada yang sudah menjadi hal milik warga secara pribadi. Bahkan, di atas lahan juga terdapat sejumlah pura, seperti Pura Hyang Api, Pura Pucak Sari, Pura Pucak Ulun Suwi, Pura Pucak Alit, Pura Panti Pasek Gelgel dan Pura Togog.

“Karena itu sangat diharapkan agar pemerintah bisa menangani keluh-kesah permasalahan yang dihadapi warga Banjar Selasih ini,” tandasnya. (W9-soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.