Kapus Sarolangun Terkesan Alergi Wartawan, Minta Klarifikasi Malah Pergi

Jambi, Warta9.com – Pernyataan Kepala Puskesmas Sarolangun, Jambi, Sri Santi Nora berbuntut panjang. Keluhan terkait minimnya alat pengukur suhu tubuh yang sempat dilontarkannya kepada sejumlah wartawan beberapa waktu lalu terkesan menyudutkan wartawan.

Dimana Kepala Puskesmas justru meminta wartawan untuk mengklarifikasi pernyataan itu setelah ditanggapi serius dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun.

“Kita hanya punya satu alat pengukur suhu badan, beberapa kali kita ajukan belum di penuhi. Dimana layaknya ketersediaan empat alat, namun kita hanya punya satu alat,” jelas Kapus di aula Kantor Camat Sarolangun, Rabu (10/6/2020) lalu.

Atas pernyataan tersebut sempat mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya dinas kesehatan setempat. “Saya minta pernyataan itu diklarifikasi,” ujar Kapus, setelah statement-nya dianggap kurang pantas.

Sejumlah media yang merasa menulis berita tersebut mendatangi Puskesmas Sarolangun dengan maksud meminta klarifikasi seperti yang diinginkan kepala puskesmas.

Namun sayangnya sejumlah wartawan yang hendak mengkonfirmasi justru terkesan ditolak atau dibatasi. Dimana kepala puskesmas hanya ingin dikonfirmasi maksimal empat wartawan saja.

“Sedangkan kami yang datang lebih dari empat orang hendak mengkonfirmasi sesuai permintaan Kapus untuk meluruskan pernyataan terkait kekurangan pengukur suhu tubuh di Puskesmas tersebut,” ujar salah satu wartawan.

“Saya cuma mau satu atau empat orang saja yang kemaren mewawancarai saya,” katanya, sembari meninggalkan sejumlah wartawan, Selasa (16/6).

“Kalau tidak, saya tidak mau untuk klarifikasi,” jelas Kepala Puskesmas Sarolangun.

Tindakan kepala Puskesmas Sarolangun ini dinilai anti kritik. Sedangkan apa yang ditulis sejumlah wartawan benar adanya sesuai dengan pernyataan yang disertai bukti rekaman.

Sebelumnya Kepala Puskesmas sendiri yang meminta untuk mengklarifikasi pernyataanya terkait alat pengukur suhu di Puskesmas Sarolangun hanya tersedia satu, dan itu tidak memenuhi kebutuhan, terlebih saat ini Kabupaten Sarolangun masih menghadapi era new normal. (W9-dh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.