Krisis Makin Parah, Puluhan Ribu Warga Sri Lanka Kepung Kantor Kepresidenan

Krisis ekonomi dan politik di Sri Lanka semakin “memburuk”, gelombang protes hingga menuntut Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mundur dari jabatannya terus menggempur negara itu. Bahkan puluhan ribu warga Sri Lanka itu mengepung kantor kepresidenanm, Senin (11/4/2022).

Massa memprotes krisis ekonomi dan politik yang makin parah pada bulan ini. Karena dianggap tidak mampu mengatasi krisis, mereka menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa mundur.

Bacaan Lainnya

Aksi massa ini disebut banyak pihak merupakan aksi terbesar sejak krisis melanda Sri Lanka sejak Maret lalu. Puluhan ribu warga itu, beramai-ramai mengepung kantor kepresidenan di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo.

Warga yang ikut demo mengibarkan bendera nasional dan berulang kali berteriak, “Pulang, Gota!” (Gotabaya).

Berbagai poster yang berisi bermacam tulisan itu, salah satunya bertuliskan “Sudah waktunya bagi kamu mundur” dan “cukup sudah.”

“Ini adalah orang-orang tak bersalah. Kami semua berjuang untuk hidup. Pemerintah harus mundur dan mengizinkan orang yang cakap memimpin negara,” kata salah satu orator di hadapan massa, dilansir dari cnnindonesia, Rabu (13/4/2022).

Kepolisian menjaga ketat protes di sekitar kantor kepresidenan ini. Mereka juga sudah menyiapkan gas air mata dan meriam air jika sewaktu-waktu diperlukan.

Faktor utama krisis tersebut adalah pemerintah tak becus mengelola perekonomian, terutama di tengah pandemi Covid-19

Akibatnya, Sri Lanka didera krisis valuta asing, kenaikan harga pangan, pemadaman listrik selama beberapa pekan, juga kekurangan obat-obatan hingga bahan bakar.

Sri Lanka pun kian terpuruk dan meminta bantuan dana ke IMF. Pekan ini, pemerintah mempersiapkan negosiasi bailout atau pemberian bantuan dengan IMF.

Mereka berharap lembaga keuangan global itu bisa mendukung neraca pembayaran negara itu dalam tiga tahun ke depan sebesar US$3 miliar atau Rp50 triliun. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.