Makna Perjuangan Lomba Makan Kerupuk

MOMEN Hari Kemerdekaan selalu diperingati oleh seluruh warga Indonesia dengan meriah. Berbagai perlombaan khas 17-an selalu sukses memancing gelak tawa dan tak heran bila momen ini selalu dinanti kedatangannya.

Di antara banyaknya perlombaan, ada satu yang jadi favorit dan selalu sukses menambah kemeriahan. Yakni lomba makan kerupuk yang dilakukan dengan cara menggantung kerupuk pada seutas tali.

Seperti perjuangan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tulang Bawang Barat, Drs Lekok, ikut serta dalam lomba makan kerupuk yang digelar di halaman Rumah Dinas Bupati Tubaba, Kamis 15 Agustus 2019. Lomba digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia.

Lekok berlomba bersaing dengan para pejabat eselon II lainnya. Seperti Kepala Badan Kesbangpol Marwazi, Kepala Dinas Pertanian Samsul Komar dan beberapa pejabat eselon II lainnya. Kegiatan ini di selenggarakan oleh TP-PKK Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Kerupuk putih bundar yang digantung tali tipis membuatnya sulit untuk dimakan oleh para peserta. Namun hal itulah yang justru menambah keseruan bagi peserta maupun penonton yang menonton perlombaan makan kerupuk tersebut.

Tak hanya memeriahkan peringatan hari kemerdekaan, ternyata lomba makan kerupuk mengandung makna tentang perjuangan rakyat Indonesia saat zaman penjajahan. Lomba makan kerupuk menggambarkan sulitnya pengorbanan para pejuang pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia.

Sebelum para pejuang berhasil merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, dulu rakyat Indonesia sempat mengalami krisis pangan. Pada waktu itu, kerupuk menjadi salah satu andalan bagi para pejuang maupun warga biasa untuk mengganjal perut saat berjuang mempertahankan Tanah Air. Disantap sebagai lauk, kerupuk menjadi salah satu makanan pengganjal lapar yang murah dan mudah didapatkan.

Selain itu, para peserta juga diharuskan menghabiskan kerupuk yang digantung seutas tali secepat mungkin. Hal itu menunjukkan perjuangan dan sikap tak pernah menyerah untuk menjaga dan mempertahankan Tanah Air di tengah keterbatasan.

Apalagi dengan adanya beragam variasi perlombaan makan kerupuk seperti mengikat tali kerupuk ke jempol kaki hingga menambahkan aneka jenis bumbu di permukaan kerupuk. Para peserta dapat lebih mengerti perjuangan tanpa henti yang dilakukan rakyat Indonesia untuk mengusir penjajah.

Dan yang terakhir adalah ungkapan syukur dan rasa terima kasih untuk para pejuang sehingga bangsa Indonesia akhirnya memperoleh kemerdekaan. Ditambah dukungan dan sorak-sorai penonton, hal itu menggambarkan persatuan yang erat sebagai sesama rakyat Indonesia. (W9-jon)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.