Miris..! Siswa ‘Aniaya’ Guru Hingga Dilarikan Ke Rumah Sakit

Efrizal, korban pengeroyokan siswa salah satu guru honorer pendidikan olahraga SMA Muhamadiyah Kota Muaradua, Ogan Komering Ulu Selatan. Foto : Dody/warta9.com

OKU, Warta9.com – Aksi penganiayaan kembali terjadi pada guru. Kali ini menimpa seorang pendidik di SMA Muhamadiyah, Kota Muaradua, Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Akibat kejadian itu mengakibatkan seorang guru tenaga honorer mengalami luka robek dibagian kepala dan harus mendapat perawatan medis.

Efrizal, salah satu guru honorer pendidikan olahraga SMA Muhamadiyah ini terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah dianiaya siswanya sendiri, hingga mengalami loka robek dibagian kepala akibat pukulan benda tumpul.

Dari pengakuan korban, peristiwa pengeroyokan itu dilakukan oleh tiga orang muridnya, dua diantaranya merupakan siswanya sendiri dan satunya lagi mantan siswa yang telah dikeluarkan oleh pihak sekolah setempat.

Peristiwa itu berlangsung saat jam pulang sekolah, Rabu (10/4) sekitar pukul 17.O0 Wib. Saat ia keluar dari Gapura (gerbang sekolah) tiba – tiba dicegat oleh mantan siswanya yang berinisial An (pelaku).

Tak lama berselang saat hendak turun dari sepeda motornya dengan tiba – tiba pukulan menghantam kepala bagian belakang korban dengan benda keras. Diduga pemukulan dilakukan oleh dua orang siswanya sendiri sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Melihat dirinya sudah terluka setelah dikeroyok, mereka (pelaku) langsung berlari dengan sepeda motor. Setelah itu ia langsung diajak rekan guru lainnya untuk mengobati luka kepalanya di salah satu rumah sakit terdekat. “Iya, saya langsung dipukul. Saya juga tidak tau masalahnya apa?” katanya.

Dirinya tidak mengetahui pasti penyebab dari peristiwa pengeroyokan tersebut, sehingga para pelaku nekat melakukan pengeroyokan hingga pemukulan terhadapnya. “Benar, saya gak tau,” ujarnya lagi.

Sementara Itu Kepala Sekolah SMA Muhamadiyah, Kota Muaradua M. Marwan menyesalkan atas peristiwa tersebut. Ia berjanji akan menindak tegas dengan sanksi mengeluarkan para siswa (pelaku) dari sekolah yang ia pimpin. “Karena apa yang telah mereka perbuat tidak mencerminkan sebagai seorang pelajar,” sesalnya, Jumat (12/4) kemarin.

Saat ini korban telah melalukan visum dan melaporkan peristiwa tersebut kepihak Kepolisian untuk mengusut kejadian tak pantas tersebut.

Warta9.com telah berupaya mengkonfirmasi pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. Namun pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan hingga berita ini diturunkan. (W9-dod)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.