Pertemuan Pihak Unjuk Rasa dan Perusahaan Belum Ada Titik Temu

Menggala, Warta9.com Perwakilan ratusan massa unjuk rasa dari tiga kecamatan Kabupaten Tulang Bawang ahirnya mendapat tanggapan positif dari pihak perusahaan. Mereka melakukan pertemuan dengan perwakilan PT Sweet Indo Lampung (SIL) di Kantor Security KM 19, Kamis (27/9/2018).

Para perwakilan tersebut yakni koordinator lapangan Andika, Supri Bakou dan masyarakat yakni Didik Sukardi, Basir Bakou, Suhaini, Alidin. Sedangkan dari pihak perusahaan dipimpin oleh Ir. Heru Sapto, Edi Purwanto, SH, Kapolres AKBP Rawansto, SIK, M.Si dan Dandim 0426/TB Letkol Arm Kusfiandar Yusuf.

Sedangkan pihak Pemkab Tulang Bawang yakni Plt Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan Saud Sinurat, SH, Kabag Tapem A. Samsuri, Camat Menggala Sudirman, Sekretaris BLHD Restu Irham, BPN Tulang Bawang Yus, Supri Bakou

Andika perwakilan massa masyarakat dalam pertemuan menyampaikan, beberapa poin tuntutan masyarakat terhadap perusahaan, diantaranya hak-hak masyarakat mengenai tanah umbul, CSR, perusahaan tidak membangun infrastruktur untuk masyarakat, selanjutnya pada tahun 2009 oknum PT. SIL menggusur  masyarakat yang ada di pinggir sungai.

“Selain itu sejak 25 tahun berdirinya perusahaan itu masyarakat pemilik umbul tidak memiliki kejelasan. Saya meminta perusahaan dapat mendengarkan keluhan masyarakat. Apalagi Umbul Cakat lama di Rawa Way Terusan sudah ada sejak tahun 1945  yang digusur pada tahun 2009. Tidak mungki  masyarakat bertindak seperti ini apabila pihak perushaan memihak masyarakat. Karena masyarakat juga ingin hidup dan diperhatikan. Saya berharap segala tuntutan masyarakat terpenuhi,” tegasnya dihadapan perwakilan perusahaan Ir. Heru Sapto dan Edi Purwanto, SH.

Sementara BPN Tulang Bawang Yusman mengatakan, HGU PT. SIL secara prosedur sudah lengkap berdasarkan surat Kementrian ATR dikeluarkan perpanjangan HGU PT. SIL.

“Sementara menyangkut hak pribadi antara masyarakat dengan perusahaan silahkan menuntut secara hukum,” ucap Yusman.

Selain itu, pihak perushaan Ir. Heru Sapto serta Edi Purwanto, SH menjelakan, pihak perusahaan sebenarnya ingin sekali bermitra dengan masyarakat, akan tetapi didalam masyarakat sendiri timbul gejolak sehingga tidak bisa di lanjutkan.

Terkait untuk CSR perusahaan sejak tahun 2015 menghentikan sementara dikarenakan kondisi perusahaan yang tidak memungkinkan. Namun saat ini akan dimulai kembali pemberian CSR dari Kampung Bakung Rahayu.

“Untuk diwilayah pinggir sungai pihak perusahaan tidak melakukan pengusiran, masyarakat di fasilitasi untuk pemindahannya. Apabila ada permasalahan yang lain mengenai CSR pihak perusahaan siap duduk bersama dengan masyarakat,” urai Heru Sapto diamini Edi Purwanto.

Ditempat yang sama Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si berharap adanya pertemuan ini menjadi awal untuk kesejahteraan masyarakat dan sebagai pintu masuk menjalin hubungan dengan pihak perusahaan menjadi lebih baik lagi.

“Masalah ini menurut saya karena kurangnya komunikasi. Jika ada permasalahan dengan perusahaan agar bisa di komunikasikan. Saya tidak menginginkan kejadian seperti ini terulang kembali,” pinta Raswanto.

Pantauan dilokasi pertemuan tersebut akan dilanjutkan kembali di Bandar Lampung pada 15 Oktober 2018 mendatang atas kesepakatan kedua belah pihak. (W9-Wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.