Malang, Warta9.com – Sat Reskrim Polres Malang berhasil menangkap bandar judi atau yang lebih di kenal Botoh dalam memanfaatkan momen Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Minggu (30/06/2019).
Sebanyak 11 Bandar atau Botoh judi ditangkap di Kecamatan yang berbeda, yakni Kecamatan Tumpang, Kecamatan Wagir dan Sumberpucung.
Adapun cara mereka berjudi, bertaruh dengan menggunakan uang yang telah di sepakati dalam memilih calon yang perolehan suaranya terbanyak.
Sehingga pemenangnya adalah mereka yang jagonya mendapatkan suara terbanyak dan yang kalah adalah perolehan suara jagonya lebih sedikit, sehingga yang kalah harus membayar sejumlah uang yang sudah mereka sepakati bersama.
“Modus yang dilakukan oleh para pelaku adalah menawarkan perjudian kepada beberapa orang di Desa, dengan pilihan calon A dan B, jadi ada yang pegang A dan ada yang pegang B,” tutur Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Selasa (02/07).
Sedangkan menurut Kapolres Malang, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pilkades yang sudah di bentuk oleh Polres Malang sudah melaksanakan langkah preventif, dengan menghimbau agar tidak melakukan perjudian dalam Pilkades tersebut, namun ternyata mereka tetap nekat melakukan praktik perjudian.
“Sebelumnya sudah memberi himbauan agar tidak melakukan perjudian, namun mereka tidak menhiraukan himbauan tersebut, sehingga Tim Satgas Saber Judi bergerak, dan kami menangkap pada H/-2 dan H/-1 Pilkades,” jelas Yade.
Dari hasil penyelidikan polisi mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp.89,9 juta, kertas bertulis nama petaruh, kwitansi tanda bukti penerimaan uang taruhan, spidol dan ponsel atau HP.
Saat ini polisi masih mendalami dan mencari keterlibatan tersangka lain yang Diduga apakah judi tersebut adanya pemenangan Kepala Desa.
Atas perbuatannya, para Bandar atau Botoh judi Pilkades ini bakal dijerat dengan pasal 303 ayat 1 KUHP tentang perjudian dengan ancaman 10 tahun penjara. (W9-SO)
