Tubaba Bebas Penyakit Frambusia

Mewakili Pj Bupati, Kadis Kesehatan Majril menerima penghargaan dari Kemenkes RI. (foto : ist)

Panaragan, Warta9.com – Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, dinyatakan sebagai daerah bebas penyakit frambusia. Atas pencapaian itu, Pemkab Tubaba menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Penghargaan yang diberikan dalam bentuk sertifikat Eradikasi Frambusia (bebas frambusia) itu diserahkan langsung oleh Menkes Budi Gunadi kepada Penjabat Bupati Dr. Zaidirina, S.E., M.Si diwakili Kepala Dinas Kesehatan Majril, S.Kep., Ns., M.M di Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta Timur, Selasa (11/07).

Bacaan Lainnya

“Sekarang sudah ada contoh daerah yang
sukses melaksanakan eliminasi flariasis dan eradikasi frambusia. Kami harapkan, yang sudah berhasil memberikan contoh kepada daerah lain,” kata Menkes Budi Gunadit Sadikin.

Menurutnya, filariasis dan frambusia sudah ada sejak lama dan masih ada hingga saat ini. Diperlukan penanganan yang serius dari Kepala daerah melalui kebijakan yang efektif.

“Penanganannya lebih mudah dari Covid-19, karena sudah ada obatnya. Namun kita perlu bekerja lebih keras lagi untuk benar-benar menghilangkan filariasis dan frambusia diseluruh daerah,” imbuhnya.

Menurut data dari Kemenkes, ada 103
Kabupaten/Kota di tahun 2023 ini yang telah memenuhi persyaratan Bebas frambusia termasuk Kabupaten Tubaba salah satunya.

“Saya ucapkan selamat kepada daerah yang sudah mendapatkan sertifikat dan penghargaan.Semoga bisa menjadi contohbagi daerah lain yang belum mencapai eliminasi flariasis dan eradikasi frambusia,” ucap Menkes.

Sementara, Kadiskes Tubaba Majril menyampaikan, terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan oleh Kemenkes RI.

“Alhamdulillah, ini berkat kerja keras kita
semua nakes, fasyankes, bersama seluruh
lapisan masyarakat, sehingga eradikasin
frambusi di Tubaba dapat kita wujudkan,”
ujar Kadinkes Majril.

Menurut Majril, frambusia merupakan
penyakit kulit yang cukup berat yang di salah satu penyebabnya adalah Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang tidak baik.

Untuk menekan penyebaran penyakit ini,
Pemkab Tulang Bawang Barat melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas – puskesmas senantiasa memberikan edukasi, penyuluhan hingga survei tentang perbaikan sanitasi dan lingkungan yang sehat serta program lainnya yang mendukung PHBS.

“Kita harus terus semangat menjaga dan
meningkatkan PHBS, sehingga penyakit ini
tidak lagi timbul di masyarakat,” pungkas
Kadiskes Majril.

Perlu diketahui, penyakit frambusia adalah
penyakit kulit menular menahun yang
kambuhan. Penyebab penyakit frambusia
adalah kuman Treponema Pertenue, yang
dimana kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut.

Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang di daerah yang tropis, panas, dan hujan.

Selain itu, kebersihan lingkungan merupakan faktor penting pada penyakit ini. Pada penyakit ini bakteri tidak dapat menembus kulit utuh, akan tetapi masuk melalui luka lecet, goresan, atau luka infeksi kulit lain.

frambusia merupakan salah satu penyakit
menular yang berisiko pada cacat penampilan fisik dan gangguan sosialisasi.

Dikatakan Menkes Budi Gunadi Sadikin, Eradikasi frambusia merupakan upaya pembasmian berkelanjutan guna menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan secara nasional. (W9-Nan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.