Bocah 4 Tahun Terjepit Eskalator, Pengelola Pasar Terkesan Buang Badan

Tegal, Warta9.com – Arsya, usia 4 tahun warga Desa Pulo Gading, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes terjepit eskalator pasar pagi Kota Tegal, Rabu (8/7/2020). Peristiwa itu terjadi saat korban bersama orangtuanya turun dari lantai 2 melalui eskalator tiba-tiba bocah itu menjerit kesakitan.

“Anak saya gak mau di gendong, maunya jalan sendiri tanpa alas kaki. Terus tiba-tiba anak saya menangis kesakitan, setelah saya lihat ternyata kakinya masuk terjepit eskalator,” ungkap orang tua korban, Siti Rodiah yang merupakan salah satu penjual baju di pasar Tegal Gubuk.

Warga yang melihat kejadian itu langsung membantu melepaskan kaki korban menggunakan linggis. Sehungga dalam waktu singkat kaki korban bisa terlepas dari eskalator tersebut.

“Saya langgung membawa anak saya ke Rumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal, alhamdulilah hasil roentgen tidak ada rulang yang patah,” katanya.

Namun terkait insiden itu dirinya mengaku kecewa karena pengelola pasar terkesan lepas tanggungjawab. Bahkan menurutnya saat membawa anaknya ke rumah sakit pihak pengelola terkesan tutup mata.

Dirinya berharap pihak pengelola pasar pagi Kota Tegal bisa membantu biaya pengobatan anaknya meski tidak sampai luka parah.

Toro, penjuan kue Latopia yang berjualan di samping eskalator mengatakan saat kejadian orang tua korban posisi membawa belanja dan anaknya tiba-tiba lari ke bawah, saat mau sampai kaki anak tersebut malah terjepit di eskalator.

Sementara itu Penasehat Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Blok A dan sekaligus Ketua Umum LSM Abang, Tidar Eri Sujono menyesalkan kejadian itu yang terkesan pengelola buang badan.

Dimana menurut dia eskalator itu memang bermasalah sejak awal. Ia juga membeberkan jika eskalator tersebut merupakan barang kawe tiga, meski merk Hyundai tapi buatan India yang harganya jauh dari harga Hyundai Korea.

“Paling tidak ada tanggyngjawab selaku pengelola dari dinas pasar, karena ini kan eskapatornya juga gak beres. Namanya juga barang kawe alias abal-abal,” ujar dia.

Sementara itu Maskuri, selaku Kepala Pasar Pagi Kota Tegal mengaku akan memperketat pengawasan agar pengunjung dan pedagang lebih waspada.

“Terkait kejadian ini akan laporkan ke pihak Hyundai yang menangani eskalator,” tegasnya.

Sementara pembiayaan korban dari pihak pengelola pasar pagi Kota Tegal menyerahkan sepenuhnya ke pihak keluarga. Pihak pengelola enggan membantu dengan alasan keteledoran orangtua korban. (W9-Sho)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.