Curi Barang di Polda, Empat Buruh Proyek Diringkus

Denpasar, Warta9.com – Nekat mencuri barang-barang inventaris di ruang Ditintel Polda Bali, empat pemuda asal Jawa Timur yang bekerja sebagai buruh proyek renovasi gedung Mapolda, diamankan.

Kejadian tersebut terjadi Minggu (24/11) lalu dan baru terungkap pada esok harinya ketika loker ditemukan dalam keadaan kosong di ruang Ditintel Polda Bali.

Dirkrimum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan, saat dikonfirmasi Selasa (26/11) membenarkan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan, jika barang yang hilang itu digondol oleh buruh bangunan yang bekerja di Mapolda.

Keempat pemuda itu masing-masing bernama, Irfan Pernando Billy (18) dan Rio Dwi Anggara (17) warga asal Jember; Mohamad Mardianto (18) dari Situbindo, dan Roni Sianturi, 20, berasal dari Lumajang.

“Ada 6 orang tersangkanya, namun yang 2 orang berhasil kabur, dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Bali, mereka adalah Zaeni dan Benny, berasal dari Lumajang,” beber Kombes Andi.

Disebutkan, barang-barang inventaris yang digondol para remaja tanggung itu, mulai dari alat tulis seperti pulpen, 2 buah Hp Samsung yang ada di ruangan tersebut. Termasuk juga kelengkapan pakaian adat Bali, udeng, sarung warna hitam. Serta headset dan charger adaptor.

Selain itu 2 kamera juga diambil dari ruang tersebut. Masing-masing kamera Kodak Easyshare warna silver dan kamera satu buah kamera canon ixus warna hitam. Ada juga jam fosil yang berada di ruangan polda yang dikenal mahal juga ikut raib.

Para maling ini ditangkap Tim Resmob Ditreskrimum Polda Bali dikawasan Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar pada Senin (25/11).

“Dari hasil interogasi mereka mengakui semua perbuatannya,” jelas perwira melati tiga dipundak ini.

Atas perbuatannya, mereka dimasukan ke sel tahanan Mapolda Bali yang notabenenya tempat mereka bekerja, dan diganjar dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian. (W9-Soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.