Harga Anjlok, Petani Singkong Demo Perusahaan

Kotabumi, Warta9.com – Seratusan petani singkong yang tergabung dalam Persatuan Petani Singkong Lampung Utara, berunjuk rasa ke pabrik singkong PT Teguh Wibawa Bhakti Persada (TWBP) Kotabumi Utara, Lampung Utara, Rabu (21/10/2020).

Mereka menuntut agar pihak perusahaan menaikkan harga singkong serta menurunkan peresentase refekasi (potongan karena pada barang ada kesalahan mutu).

Dimana, untuk di PT TWBP harga beli singkong Rp 840 dengan refaksi sebesar 22 persen untuk jenis Kasesa dan 28 persen untuk jenis Thailand.

“Kami menginginkan agar harga beli pabrik paling rendah Rp 1.000 dan refaksi maksimal 14 persen,” ujar Merwan, salah satu koordinator aksi.

Dengan kondisi rendahnya harga beli singkong oleh perusahaan, membuat para petani menjerit. Sebab, hasil penjualan tidak sebanding dengan biaya tanam, pemupukan hingga biaya panen.

Sementara itu, Subadri selaku perwakilan PT TWBP mengaku jika harga beli sudah menjadi ketentuan di perusahaan.

Untuk besaran refaksi, lanjut Subadri, itu dilihat dari kwalitas singkong. ”Karena ada singkong yang rusak, ada bonggol dan tanah. Makanya ada potongan itu (refaksi),” katanya.

Dia menjelaskan, akan berkoordinasi dengan pimpinan pusat perusahaan mengenai tuntutan para petani tersebut.

“Rendahnya harga beli karena tidak ada lagi ekspor tapioka sejak pandemi covid-19. Kebutuhan hanya memenuhi kebutuhan lokal saja,” jelasnya.

Aksi unjuk rasa berakhir setelah Ketua DPRD dan perwakilan Pemkab setempat tiba dilokasi dan memfasilitasi tuntutan petani terhadap perusahaan.

“Dari hasil mediasi, kita berikan waktu sepekan kedepan untuk perusahaan apakah dapat mengakomodir tuntutan petani atau tidak. Tapi saya berharap bisa diakomodir,” ujar Ketua DPRD, Romli.

Bahkan politisi partai Demokrat ini menegaskan akan memimpin aksi lanjutan para petani, jika tuntutan mereka sama sekali tidak diindahkan perusahaan.

”Saya tinggalkan jabatan saya, dan saya yang akan memimpin langsung unjuk rasa para petani ini,” pungkasnya. (Rozi/Van/Lam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.