Januari 2022, Lansia di Bali Divaksin Dosis Ketiga

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya. Efendy/warta9

Bali, Warta9.com Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya tak cuma menargetkan pencapaian vaksinansi dosis ketiga atau booster pada Januari 2022 mendatang. Pulau Dewata yang bangga dengan penurunan jumlah kasus, kembali dirundung was was. Gegaranya muncul varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron.

Padahal sejauh ini varian baru tersebut belum terkonfirmasi masuk di Indonesia, akan tetapi untuk mengantisipasi, Pemprov Bali melalui Dinas Kesehatan (Diskes) melakukan penjagaan ketat di pintu masuk.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan, munculnya varian baru Omicron di negara negara Afrika Selatan dan Hongkong, membuat banyak negara di dunia temasuk Indonesia  melakukan penjagaan ketat di pintu masuk. Bahkan ada karantina puluhan hari bagi warga asing yang datang.

“Semoga Omicron itu tidak masuk ke negara kita. Kalupun masuk, Indonesia sudah mampu mendeteksi, meski sejauh ini kami belum menemukannya,” ujar Suarjaya, di Denpasar, Selasa (7/12/2021).

Disinggung mengenai vaksin Covid-19 booster yang akan disuntikan ke masayarakat Bali, dengan skema mandiri atau berbayar, Suarjaya menjelaskan, bila kebijakan booster yang berbayar itu bukan hanya untuk masyarakat Bali, tetapi juga berlaku bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Bukan hanya masyarakat Bali saja, masyarakat semua di Indonesia bayar booster. Akan berbayar ketika aturan juknisnya ada,” jelasnya.

Terkait besaran anggaran yang akan dikeluarkan oleh masyarakat, ketika ingin mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster/penguat, Suarjaya mengaku belum mengetahui persis berapa nominalnya, karena petunjuk teknisnya masih menunggu dari pusat.

“Kalau Pak Menkes pernah menyampaikan kurang dari Rp 300 ribu. Tapi kami belum berani pastikan karena juknisnya belum keluar,” bebernya.

Lanjut disampaikan, vaksinasi ketiga ini akan dilaksanakan secara paralel di semua Provinsi di Indonesia. Bila sebelumnya vaksin dosis pertama dan kedua gratis maka ketiga berbayar. Namun nilai itu sangat sebanding jika kembali melihat dengan skema vaksin covid-19 penguat.

“Jadi masyarakat Bali wajib ikut mendapatkan booster atau suntik ketiga dengan biaya secara mandiri, kecuali penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan,” imbuhnya.

Suarjaya menambahkan, sejatinya vaksin ketiga yang juga disebut booster ini adalah vaksin untuk tenaga kesehatan. Dikarenakan ada perluasan, sehingga diberikan kepada masyarakat dengan penerima pertama adalah para lansia.

“Kami di Provinsi Bali akan memberikan dosis ketiga pada lansia Januari 2022, dengan target 80 persen,” tandasnya. (Fendy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.