Mendadak Pingsan, TKW Asal Buleleng Hembuskan Nafas Terakhir di Turki

Buleleng, Warta9.com – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Banjar Nyung Sangiang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, dikabarkan meninggal dunia di negara Turki, pada Kamis (12/9) pukul 19.30 Wita.

TKW tersebut diketahui bernama anak Agung Ayu Deni Sustinayani (23), bekerja sebagai terapis SPA di Turki sejak 4 bulan lalu. Informasinya, Ayu mendadak pingsan di tempatnya bekerja, sebelum mengembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Turki. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebabkan Ayu meninggal dunia.

“Meninggalnya Ayu pertama kali diketahui dari salah seorang rekan kerja Ayu dari Kabupaten Tabanan,” jelas Komang Lian Agustina, selaku ipar, Sabtu (14/9) .

Sementara di tempat yang sama, terpancar kepedihan di wajah Ibunda Ayu, Ketut Artini (50). Bahkan dengan nada terbata-bata, Artini menuturkan, jika Ayu merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, alm berangkat untuk pertama kali ke Turki pada 26 Mei 2019 lalu. Ayu bekerja sebagai terapis spa atas inisiatif sendiri tanpa perantara.

“Selama di Turki, Ayu sering melakukan komunikasi dengan keluarga. Setiap kali menghubungi keluarga, ia selalu mengaku dalam keadaan baik-baik saja,” ucap Artini.

Dikatakan, Ayu sama sekali tidak pernah mengeluh sakit. Bahkan sehari sebelum meninggal sempat menelepon, berbincang seputaran pekerjaannya di Turki. Sampai akhirnya Ayu meminta pertimbangan soal hubungannya dengan pacarnya. Namun, yang paling membuat keluarga merasa terpukul ketika mengingat kalimat disampaikan Ayu soal cita-citanya, membantu keluarga merenovasi merajan (Pura keluarga).

“Ayu memiliki keinginan akan menikah bersama kekasihnya jika renovasi merajan sudah selesai dikerjakan,” ujarnya.

Meski begitu Artini mengaku tak memiliki firasat apapun akan kepergian Ayu. Namun jauh hari Ayu sempat melontarkan kalimat dirasa janggal oleh keluarga, dia menyampaikan ‘Mih melah ti jani merajane, dot tiyang mantuk’ (Wah, sekarang bagus sekali Pura-nya, ingin sekali Ayu pulang. itu dilontarkan Ayu, setelah mengetahui renovasi merajan sudah selesai dan tinggal menunggu prosesi upacara melaspas.

“Kalimat pulang itu ternyata pertanda. Ayu pulang untuk selamanya. Kalau renovasi merajan murni dibiayai Ayu, dari hasil upah bekerja Spa di Turki. Perbulan Ayu rutin kirim uang namun jumlahnya bervariasi. Biasanya per bulan Rp 10 juta,” ungkapnya.

Pengamatan di rumah duka Sabtu sore, pihak keluarga masih menunggu kedatangan jenazah Ayu. Menurut kabar, jenazah Ayu saat ini sudah berada di Bandara Izmir, Turki sebelum diberangkatkan ke Bali.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti dikonfirmasi membenarkan dan saat ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar dan masih menunggu informasi resmi soal pemulangan jenazah Ayu dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara, Turki.

Ketika ditanya penyebab meninggalnya Ayu, Priyanti enggan menjawab. Pun soal legalitas Ayu sebagai TKW dan bekerja di Turki, pihaknya belum berani memberikan kejelasan secara resmi.

“Maaf, saat ini kami (Disnaker) tidak membahas penyebab dan legalitasnya dulu. Bagi kami, prioritas utama adalah memulangkan jenazah ke tanah air. KBRI Ankara juga tengah membantu prosesnya,” terangnya singkat. (W9-Soni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.