Pembelian Alat Rapid Tes Rp 1,4 Miliar Di Lampura, Data Dinkes Dan Gugus Tugas Tidak Sinkron

Kotabumi, Warta9.com – Terjadi ketidaksinkronan data antara Dinas Kesehatan Lampung Utara dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat. Dimana, Dinkes mengaku membeli sebanyak 1.925 pcs, sementara Gugus Tugas telah melakukan rapid tes dengan menggunakan alat yang didapat dari Dinas Kesehatan, lebih dari 2 ribu orang.

“Dari April hingga Juni 2020, kami sudah melakukan rapid tes lebih dari 2 ribu orang,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Lampura, Sanny Lumi, Rabu (26/8/2020).

Dijabarkannya, di bulan April tim gugus tugas melakukan rapid sebanyak 105 kali, lalu Mei sebanyak 46 kali, Juni 1.267 kali dan Juli 608 kali.

Ketika ditanya mengenai proses pengadaan, Sanny mengaku tidak mengetahui mekanismenya. Hanya saja, tim gugus tugas memperoleh alat rapid tes yang dikirim oleh Dinas Kesehatan.

“Kalau untuk mekanisme pengadaan saya tidak tahu, karena teknisnya ada di Dinas Kesehatan. Kami hanya menjalankan rapid tesnya saja,” katanya.

Berdasarkan pantauan di posko gugus tugas, alat rapid tes yang dipergunakan bermerek Zybio. Keterangan yang dilontarkan Sanny Lumi, jauh berbeda dengan pernyataan Sekretaris Dinas Kesehatan Wardiyanto.

Dimana, Dinas Kesehatan telah membeli sekitar 1.925 pcs alat rapid test sejak bulan Maret 2020 lalu. Tak hanya itu, Dinkes juga yang mengakomodir pembelian alat rapid tes di seluruh Puskesmas yang ada.

Dana yang digelontorkan oleh Dinkes mencapai Rp1,4 milir lebih untuk pembelian rapid tes tersebut. Sementara bagi Puskesmas menggunakan anggaran Bantuan Operasional Kesehatan dan anggaran JKN.

Sistem pembelian dilakukan oleh pihak ketiga dengan sistem penunjukan langsung. Menurut Wardiyanto, dilakukan penunjukan langsung rekanan yang membeli alat rapid tes tersebut karena keadaan yang darurat.

”Jadi bisa dilakukan penunjukan langsung untuk pihak ketiganya. PT Alfa Qinan Mandiri dan PT Lami yang menjadi rekanan kami,” ujar Wardiyanto. (Avan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.