Polisi Tembak Kaki ‘Pemerkosa’ Anak Dibawah Umur

Kotabumi, Warta9.com – SW (39) warga Desa Kota Napal Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara, ditangkap anggota Polsek Sungkai Selatan, Kabupaten setempat, Selasa (24/8/2021).

SW diduga memperkosa anak dibawah umur Mawar (12) (bukan nama sebenarnya), warga Kecamatan Sungkai Selatan, Lampung Utara.

Tersangka ditangkap saat bersembunyi di Kampung Naga Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Waykanan, Lampung, setelah sempat buron selama 16 bulan. Polisi terpaksa menembak kakinya karena berusaha melawan saat ditangkap.

Kapolsek Sungkai Selatan Kompol Arjon Syafrie, Rabu (25/8/2021) mengatakan peristiwa dugaan pemerkosaan itu terjadi pada Selasa 7 April 2020 sekira pukul 16.00 WIB, di area perkebunan tebu PTPN VII di Desa Sidodadi, Sungkai Selatan.

Saat itu tersangka mengantarkan korban yang akan pulang ke Desa Sidodadi dengan menggunakan sepeda motor. Diperjalanan, tersangka mengajak korban ke kebun tebu. Dilokasi itulah SW mencekik korban dan mengancam akan membunuh dengan senjata tajam jenis laduk hingga membuat korban tak bardaya.

Dengan leluasa tersangka melucuti pakaian korban serta menggagahinya. Korban sempat berteriak. Namun karena diancam, korban pun pasrah. Setelah kejadian itu, SW mengantar korban sambil seraraya kembali mengancam agar tidak menceritakan kepada orang lain.

Namun setiba dirumahnya, korban bercerita dan keluarga pun melapor ke Mapolsek dengan Nomor : LP/B /40 / IV/2020 / Polda Lpg/ Res Lamut/ Sektor Sk.Sel tanggal 7 April 2020.

“Saat akan dilakukan penangkapan, tersangka melakukan perlawan dan membahayakan petugas, sehingga terpaksa di lakukan tindakan tegas terukur berupa tembakan di kaki kanannya,” ujar Kapolsek.

“Dia kita jerat dengan pasal 81 ayat 1 dan ayat 2 atau Pasal 82 aya 1 UU RI No 35 Tahun 2014 atas perubahan UU RI No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak,” pungkas Kompol Arjon. (Rozi/Lam/avan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.