Kasus DBD Meningkat, Masyarakat Lampura Diminta Terapkan PSN

Kotabumi, Warta9.com – Kasus demam berdarah di Lampung Utara meningkat. Peningkatan terjadi akibat musim penghujan yang mengguyur kabupaten berjuluk Kotabumi BETTAH itu.

Seluruh masyarakat diminta lebih waspada menyikapi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk DBD dapat ditekan penyebarannya jika masyarakat menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing.

Kabid P2P Lampura dr. Dian Mauli didampingi Kasi P2PM M. Yusuf mengatakan, hingga saat ini sudah ada 55 kasus DBD. 55 orang ini mereka yang sudah dinyatakan memiliki laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS).

“Untuk itu kita meminta masyarakat lebih waspada, terapkan PSN dari rumah kita terlebih dahulu, jika PSN sudah berjalan Insyallah DBD tidak akan bersarang di pemukiman kita,” ujarnya, Rabu (22/06)222).

Untuk menentukan seseorang positif terjangkit DBD, harus memiliki surat keterangan dari dokter dan pemeriksaan trombosit dari rumah sakit atau puskesmas, kemudian nanti setelah dinyatakan benar, Diskes Lampura akan menginformasikan kepada puskesmas agar melakukan PE ke rumah pasien.

Jika setelah dilakukan PE banyak ditemukan jentik nyamuk dan dilingkungan ada masyarakat mengalami keluhan yang sama maka akan dilakukan Fogging. Usai melakukan PE, namun tidak ditemukan jentik nyamuk DBD dan dilingkungan nya juga tidak ada, maka tidak bisa dilakukan fogging.

“Itu bisa saja terjadi, misalnya seorang anak tinggal di kotabumi, dia baru pergi ke tempat saudaranya di Bandarlampung dan disana dia digigit nyamuk DBD, nah ini penyebab tidak ditemukannya jentik nyamuk di rumah pasien. Kebanyakan kasusnya seperti ini,” tuturnya.

Meski begitu, saat ada masyarakat yang dinyatakan positif DBD, ia meminta kepada pihak puskesmas untuk lebih tanggap dan merespon secara cepat keluhan masyarakat dan Dinkes Lampura menyiapkan obat jika ada puskesmas yang mau melakukan Fogging.

Untuk masyarakat daerah Endemik seperti Kelurahan Gapura, Cempedak, Sribasuki, Rejosari dan Desa Madukoro. Sejatinya dalam satu rumah itu ada juru jumantik yang bisa melakukan pemantauan jentik nyamuk seperti air yang mengenang di Dispenser, Kulkas, Pas bunga dan tempat lainnya.

“Yang perlu kita awasi itu yakni seperti Dispenser, Kulkas dan fas bunga itu kan ada tempat airnya. Itu harus rutin di bersihkan, sehingga nyamuk tidak bersarang. Setelah itu baru membersihkan tempat penampungan air yang ada di luar rumah,” jelasnya. (Rozi/Van/Lam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.