Konsulat Jenderal A.S Gelar Pelatihan Investigasi Penipuan Dokumen

Denpasar, Warta9.com – Agen Layanan Keamanan Diplomatik Konsulat Jenderal Amerika Serikat Surabaya, mengadakan pelatihan penyidikan penipuan dokumen dan para pemalsu dokumen kepada lebih dari 200 perwakilan dari industri pariwisata di Bali, Senin (30/09/19).

Pelatihan ini berfokus pada identifikasi paspor palsu, penipuan dokumen, dan pengakuan pemalsu dokumen. Peserta berasal dari industri penerbangan dan hotel, serta anggota Dewan Penasihat Keamanan Luar Negeri (OSAC) Cabang Bali.

Pelatihan yang diadakan selama dua hari 25 – 26 September 2019, merupakan kesempatan untuk bertukar keahlian dan memberikan keterampilan serta alat tambahan yang dapat digunakan untuk mencegah penyalahgunaan dokumen perjalanan oleh calon kriminal, penyelundup manusia, teroris atau orang yang mungkin mendapatkan dokumen-dokumen ini dengan cara curang.

Peserta mempelajari ilmu di balik pengakuan palsu dari pelaku pemalsuan dokumen dan bagaimana memeriksa fitur keamanan dari dokumen untuk memverifikasi apakah dokumen itu palsu atau asli.

Konsul Jenderal AS di Surabaya, Mark McGovern mengatakan, pelatihan ini meningkatkan keamanan dan kepercayaan diri bagi jutaan wisatawan yang mengunjungi Bali setiap tahun.

“Ini adalah contoh lain dari kemitraan abadi antara Amerika Serikat dan Indonesia dan menunjukkan komitmen kami terhadap stabilitas dan keamanan di kawasan ini,” kata Konsul Jenderal AS, Mark McGovern di Sanur, Denpasar saat conpress siang ini bersama media.

Instruktur utama untuk pelatihan ini adalah Dmitriy Bocheko, Asisten Penyelidik Keamanan Regional, Layanan Keamanan Diplomatik AS Konsulat Jenderal AS Surabaya.

“Pelatihan ini adalah bagian dari penjangkauan pemerintah AS yang luas di seluruh wilayah timur Indonesia untuk meningkatkan kemitraan di bidang keselamatan, keamanan, dan keahlian,” imbuhnya. (W9-totok)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.