Rintangan Serta Harapan Masyarakat Terhadap Calon Tuan Presiden Indonesia

Oleh : Renaldo Davinsi, S.H

Bacaan Lainnya

TIDAK terasa hitungan bulan, masyarakat Indonesia akan riang bergembira menyambut pesta demokrasi yaitu pemilihan umum calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024, dari kalangan pemuda hingga kalangan tua akan menyuarakan hak suaranya, hal itu akan menitipkan harapan-harapan baru kepada calon pemimpin bangsa indonesia kedepan, agar memberikan gagasan serta kinerja yang terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia dan akan menentukan kebijakan negara dimasa depan.

Seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini telah muncul 3 kandidat capres dan cawapres, yaitu Nomor 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Di ketahui melalui acara debat capres dan cawapres yang di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) sepekan lalu, bahwa ketiga calon kandidat telah membawa visi dan misi serta gagasan-gagasan yang terbaik untuk indonesia, penyampaian ketiga calon tersebut disaksikan langsung oleh seluruh masyarakat indonesia.

Hal itupun menuai sudut pandang berbeda beda terkait penyampaian oleh ketiga calon kandidat, berbicara tentang sosok yang mana yang pantas memimpin Negeri indonesia, hanya masyarakat indonesia yang bisa menentukan akan hal itu dan menerima konsekuensi dari pilihannya.

Mengutip Dari data Komisi pemilihan umum (KPU) menetapkan daftar pemilih tetap (DPT), dalam negeri dan luar negeri untuk pemilu Tahun 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Adapun 5 pencalon yang harus dipilih saat pemilu tahun 2024 berlangsung, diantaranya presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/kota. Pemilu tahun 2024 saat ini menandakan demokrasi di indonesia masih terus berputar dan harapan besar masyarakat indonesia terhadap masa depan negara ini.

Adakah tantangan pemilu yang akan di hadapi? Ya tentu saja ada, tantangan itu dialami pada pemilu 2024 nanti tentu memicu berbagai pandangan dari berbagai elemen masyarakat, ketiga calon tersebut merekapun menyiapkan berbagai strategi politk diantaranya gemoy, amin, serta sat set.

Sebagai kesempatan berdemokrasi ataupun menyoroti potensi tantangan terkait integritas dan transparansi dalam berpolitik dari berbagai elemen yang terkait. Tentu saja ada beberapa hal yang menjadi alasan Adanya tantangan termasuk, upaya memastikan keadilan, transparansi berpolitik dan juga partisipasi aktif terhadap masyarakat.

Mengingat pada pemilu sebelumnya, yang muncul dari kalangan kubu prabowo dan jokowi, fenomena istilah cebong dan kampret dengan perspektif komunikasi politik. Cebong dan kampret adalah dua istilah yang muncul dalam diskusi kontestasi politik menjelang pemilihan presiden tahun 2019 di Indonesia.

Sebagian pendukung fanatik Prabowo menggunakan kata cebong untuk merujuk pada pendukung fanatik Jokowi.

Istilah cebong muncul dari kata kecebong yang merupakan anak katak. Istilah ini berasal dari kegemaran Jokowi memelihara kodok ketika menjabat sebagai Walikota Solo.

Sedangkan pendukung fanatik Jokowi membalas dengan menggunakan kata kampret untuk merujuk pada pendukung fanatik Prabowo. Awalnya, kata itu muncul sebagai ekspresi umpatan kekesalan yang kemudian digunakan pendukung Prabowo untuk mengomentari kebijakan Jokowi.

Pesta demokrasi saat ini masyarakat berhapan penuh, agar tidak ada perpecahan kesatuan, persaudaraan, serta silatuhrahmi, dimana pemilu Tahun 2024 Nanti akan menjadi ajang kompetisi nasional.

Masyarakat Indonesia akan menentukan arah kebijakan negara dimasa depan, Harapan dari masyarakat mungkin terciptanya pemilihan yang adil, berintegritas, sehingga terpilihnya pempimpin yang dapat mensejahterakan para petani, buruh, pedagang seralta seluruh masyarakat indonesia.

Dan juga mari kita berupaya agar terselenggaranya pemilu tahun 2024 dengan sukses, hikmat, lancar, aman, serta damai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.