Terkuak, Izin Lingkungan RS Medika Insani Kadaluarsa

Kotabumi, Warta9.com – Sejumlah permasalahan Rumah Sakit Medika Insani mulai terkuak. Dimana tim Dinas Kesehatan Lampung Utara melakukan monitoring dan evaluasi menemukan sejumlah kejanggalan. Salah satunya disinyalir pihak rumah sakit membuang limbah sembarangan.

Selain itu Izin Lingkungan dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) rumah sakit tersebut sudah tidak berlaku atau mati. Lalu, Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) belum direvisi, mengenai permasalahan jenis limbah B3 belum diperinci sampai belum tersedianya tempat menampungnya limbah akhir rumah sakit.

Bukan itu saja, klaim-klaim atas upaya mendirikan rumah sakit bagi keberlangsungan hidup dengan warga tetangganya. Seperti telah memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar rumha sakit namun dibantah, upaya penanggulangan Covid-19.

Selain itu membuat penampungan kolam dengan ikan didalamnya yang diklaim milik rumah sakit, terbantahkan karena dilapangan tak ada dan masih menumpang pada penduduk.

“Kita telah berupaya maksimal, bagaimana keberadaan rumah sakit dapat berguna bagi masyarakat. Tapi masih begini, seperti upaya kami membuat kolam penampungan akhir limbah tapi justru mendapatkan penolakan. Padahal yang dibuang itu dijamin tidak berbahaya, dengan kolam penampungan ikan itu siapa saja masyarakat dapat memanfaatkannya,” kata Direktur RS Medika Insani Bukit Kemuning, Laolin Rara Masela.

Klaim tak mendasar justru terbalik dilapangan lainnya. Misalnya tempat penampungan akhir yang kini mendapat kritik dari penduduk sekitar, karena menurut warga itu bukan milik rumah sakit, melainkan ada warga berbaik hati memimjamkannya. Tapi tidak ada sumbang sih yang diterima mereka, justru beralibi kalau masyarakatlah yang tidak menerima keberadaan rumah sakit.

“Berbagai cara telah kami tempuh, bahkan belum lama ini juga telah berkompromi melalui kekeluargaan. Tapi keinginan rumah sakit membuat kolam penampungan ikan dengan jaminan tak berbahaya ditolak,” tandasnya.

Padahal wajar masyarakat ketakutan akan keberadaan kolam penampungan yang diklaim tak berbahaya itu oleh pihak rumah sakit. Sebab, berdasarkan pengalaman yang dikeluarkan cukup merepotkan, seperti bebau tajam dan menyengat. Hingga mendapatkan protes warga, namun hal itu seperti ditiadakan dengan klaim-klaim telah melakukan yang terbaik.

“Padahalkan manfaatnya banyak, dengan adanya kolam ikan. Warga dapat menambah lauk keluarga,” terangnya.

Semestinya tidak sampai ada penolakan, bila saja klaim-klaim yang disampai oleh pihak rumah sakit mendasar dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup warga. Tapi bagaimana itu akan terjadi bila yang disebutkan jauh panggang dari api.

“Apa yang disampaikan warga disini tidak ada yang ditutup-tutupi, karena itu tidak terjadi dilapangan,” terang salah seorang warga. (Rozi/lam)

Baca juga : https://warta9.com/pengelolaan-limbah-rs-medika-insani-tak-berfungsi/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.