Jakarta, Warta9.com — Langkah besar kembali ditorehkan oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama. Kamis, 17 Juli 2025, ia resmi dikukuhkan sebagai Bendahara Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) untuk periode 2025–2030. Prosesi pengukuhan yang berlangsung di Puri Agung, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, dilakukan langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian.
Penunjukan ini mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, seorang Bupati dari Lampung Selatan dipercaya mengemban posisi strategis dalam struktur inti pengurus Apkasi—organisasi nasional yang menaungi lebih dari 416 bupati dari seluruh Indonesia.
Bersama Bupati Lahat, Bursah Zarnubi (Ketua Umum), Bupati Minahasa Utara, Joune J.E. Ganda (Sekretaris Jenderal), dan Bupati Bandung, Dadang Supriatna (Ketua Harian), Bupati Egi akan menjalankan misi besar: memperkuat suara dan posisi pemerintah kabupaten dalam pembangunan nasional.
“Ini suatu kebanggaan, bukan hanya bagi saya pribadi, tapi juga untuk seluruh masyarakat Lampung Selatan. Amanah ini akan saya emban dengan integritas,” ucap Bupati Egi usai pengukuhan.
Amanah Strategis di Tengah Tantangan Otonomi Daerah
Sebagai Bendahara Umum, Egi kini memegang tanggung jawab vital: mengelola keuangan organisasi dengan prinsip transparansi dan profesionalisme, sekaligus memperjuangkan kepentingan daerah agar tetap bergema di tingkat nasional.
Mendagri Tito dalam sambutannya menekankan pentingnya soliditas dan kolektivitas dalam tubuh Apkasi. Ia mengingatkan agar kepentingan organisasi tetap diutamakan di atas ego sektoral maupun individu.
“Apkasi punya peran besar dalam menyukseskan cita-cita besar kita: Indonesia Emas 2045. Kunci keberhasilannya terletak pada kekuatan daerah. Bupati harus bersatu, solid, dan berdaya saing,” tegas Tito.
Dari Pitu Vista ke Indonesia Emas
Menariknya, pengangkatan Egi ini sejalan dengan visi Kabupaten Lampung Selatan: Mewujudkan Daerah Maju Menuju Generasi Emas 2045. Dalam tujuh misinya—yang dikenal dengan nama Pitu Vista—terkandung semangat untuk aktif dalam jejaring daerah dan nasional, sebagaimana tercermin dalam misinya yang ke-7.
Langkah ini pun diapresiasi banyak pihak, sebagai bentuk pengakuan atas kiprah kepemimpinan generasi muda dari Lampung Selatan yang kini tak lagi hanya bicara lokal, tetapi sudah menapak panggung nasional. (*)
